Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Jabar Percepat Penyediaan "Feeder" LRT Jabodebek

Kompas.com - 21/07/2023, 14:36 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mendorong percepatan penyediaan angkutan pengumpan atau feeder di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek) untuk mendukung layanan light rail transit (LRT) Jabodebek.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, jaringan-jaringan feeder tersebut nantinya akan terintegrasi langsung dengan LRT Jabodebek, sehingga memudahkan masyarakat atau pengguna mengakses layanan angkutan berbasis rel tersebut.

"Ini adalah komitmen Pemprov Jawa Barat agar kelancaran ekonomi, khususnya di wilayah aglomerasi Jabodetabek. Sehingga warga bisa lancar ke Jakarta naik LRT. Tapi ke LRT-nya naik bis yang kita feederkan," ungkap Emil, sapaan akrabnya, dalam acara Penandatanganan Komitmen Bersama antara Pemprov Jawa Barat dengan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Wilayah Bodebek, di Halte Cindangiang, Kota Bogor, Jumat (21/7/2023).

Baca juga: LRT Jabodebek Segera Beroperasi, Tri Adhianto Harap Warga Bekasi Beralih ke Transportasi Umum

Emil menyampaikan, salah satu angkutan feeder yang disiapkan untuk mendukung layanan LRT Jabodebek adalah bus Trans Pakuan.

Kata Emil, bus Trans Pakuan akan membawa penumpang dari Kota Bogor menuju stasiun LRT Jabodebek.

"Program Bus Rapid Transit (BRT) sebagai feeder untuk LRT Jabodebek. Insya Allah mudah-mudahan dilancarkan, ditambah tahun-tahun mendatang," tuturnya.

Baca juga: Pemkot Bekasi Optimalkan Layanan Bus Trans Patriot agar Terintegrasi dengan Stasiun LRT Jabodebek

Emil berharap, lewat upaya pembenahan sistem transportasi ini masalah kemacetan yang kerap dikeluhkan oleh masyarakat yang tinggal di kota-kota penyangga bisa teratasi.

Termasuk, dapat mengubah pola kebiasaan masyarakat dengan memanfaatkan penggunaan transportasi publik.

"Hingga nanti terkonversilah lebih banyak yang naik kendaraan umum ketimbang sekarang yang naik kendaraan pribadi. Mungkin karena tidak ada pilihan yang memadai," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

Megapolitan
Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Megapolitan
Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Megapolitan
Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Megapolitan
Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Megapolitan
MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

Megapolitan
KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

Megapolitan
Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Megapolitan
Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Megapolitan
Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Megapolitan
Pemprov DKI Bangun Saluran 'Jacking' untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Pemprov DKI Bangun Saluran "Jacking" untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Pemprov DKI Akan Bangun Jalan Tembus Kelapa Gading Timur sampai Terminal Pulo Gadung

Pemprov DKI Akan Bangun Jalan Tembus Kelapa Gading Timur sampai Terminal Pulo Gadung

Megapolitan
Soal Tapera, Pekerja: Gaji Saya Rp 5 Juta, Kalau Dipotong 3 Persen Mau Beli Rumah di Mana?

Soal Tapera, Pekerja: Gaji Saya Rp 5 Juta, Kalau Dipotong 3 Persen Mau Beli Rumah di Mana?

Megapolitan
Polisi Cek TKP Jatuhnya Besi Crane di Jalur MRT Jakarta

Polisi Cek TKP Jatuhnya Besi Crane di Jalur MRT Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com