Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Rubicon Oranye Serempet Ayla di Tol: Pelaku Diduga Perwira Polisi, Korban Ditolak Saat Lapor Polsek Cilandak

Kompas.com - 24/07/2023, 09:39 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok dibalik kemudi mobil Jeep Wrangler Rubicon berwarna oranye yang menyerempet Daihatsu Ayla di exit Tol Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, diduga anggota polisi.

Hal itu diungkapkan DT (44), sopir Ayla sekaligus korban penyerempetan sopir Rubicon.

"(Pelaku) mirip dengan seorang perwira menengah polisi," ujar dia saat dihubungi, Minggu (23/7/2023).

Baca juga: Sopir Rubicon yang Serempet Ayla di Tol Mampang Diduga Perwira Polisi

DT mengaku mulanya ia tak menyadari bahwa pelaku merupakan anggota Polri.

Ia baru mengetahui sopir Rubicon adalah anggota polisi setelah video penyerempetan yang menimpanya viral di dunia maya.

"Setelah saya ingat-ingat, ciri-ciri pelaku mirip dengan perkataan netizen di Instagram," ungkap dia.

Sudah kroscek

Walau tak sempat mengambil gambar wajah pelaku, sosok sopir Rubicon masih terawat dalam ingatan DT.

Ketika netizen menyodorkan sebuah nama perwira menengah kepadanya, baik di kolom komentar maupun pesan langsung, ia langsung menyadari bahwa perwira menengah polisi itu adalah sosok dibalik kemudi Rubicon.

Sebab, ia langsung memastikannya dengan mencari nama tersebut.

Kemudian, keluarlah sosok anggota polisi itu di laman pencarian Google.

"Dia itu perwira menengah polisi yang banyak beritanya di media," tegas dia.

Pelaku minta maaf

Walau sudah mengetahui sosok pelaku, DT enggan melanjutkan masalah ini ke jalur hukum.

Ia mengaku saat ini sudah legawa dan tak ingin menghabiskan waktunya untuk mengurus kasus penyerempetan.

Selain itu, faktor lain yang membuat DT mengurungkan niatnya membawa kasus ini lebih jauh karena pelaku sudah meminta maaf secara langsung.

"Pelaku sudah mengirim pesan via Instagram saya. Dia minta maaf dan saya maafkan. Jadi saya anggap semua sudah selesai sampai di sini," beber dia.

Sempat berniat melaporkan

Kendati demikian, DT sejatinya sempat berupaya untuk melaporkan kasus penyerempetan yang dideritanya.

Ia berniat melaporkan sopir Rubicon sesaat setelah sang pengemudi kabur begitu saja usai menyerempetnya pada Senin (18/7/2023).

"Setelah menyerempet, saya mencoba menghentikan dia di lampu merah (perempatan Ampera). Meski sempat memaksa terus melaju, dia akhirnya berhenti dan turun dari mobil," kata DT.

Setelah turun dan bertemu secara empat mata di pinggir Jalan TB Simatupang, DT mulanya meminta penjelasan kepada sopir Rubicon soal aksinya yang ugal-ugalan.

Namun, sopir Rubicon menganggap insiden itu salah DT. Sang pengemudi menganggap DT menghalangi lajunya dengan berjalan di pinggir.

Baca juga: Usai Serempet Mobil Lain, Sopir Rubicon Oranye Kabur Saat Ditantang ke Kantor Polisi

Melihat tidak kooperatifnya sopir Rubicon, DT lantas menanyakan kepada satpam setempat soal lokasi kantor polisi terdekat.

Satpam itu kemudian menyarankan DT untuk pergi ke Polsek Cilandak.

"Saya lalu bilang ke pelaku, 'Ayo selesaikan semua di Polsek Cilandak'. Saya kemudian mengambil HP di mobil dengan maksud merekam barang bukti," ungkap DT.

Namun, sesaat setelah mengambil HP, sopir Rubicon langsung ngacir tanpa basa-basi.

"Saya ambil HP untuk rekam mobil dan pelat nomor Rubicon. Tapi dia langsung masuk ke mobil dan tiba-tiba melaju kencang," ujar dia.

Ditolak oleh Polsek Cilandak

Meski pelaku kabur, DT yang ditemani sang istri pada akhirnya tetap pergi ke Polsek Cilandak.

Ia bermaksud untuk membuat laporan polisi karena kesal dengan perbuatan sopir Rubicon.

Namun sesampainya di Mapolsek Cilandak, petugas setempat memberitahu bahwa peristiwa kecelakaan lalu lintas tidak bisa dilaporkan ke sana.

Baca juga: Korban Rubicon Arogan di Jalan Tol, Sempat Lapor ke Polsek tapi Disuruh ke Polres

Petugas kepolisian lalu mengarahkan DT untuk membuat laporan di Polres Metro Jakarta Selatan.

"Saat saya melapor di Polsek Cilandak, petugas mengatakan bahwa di situ tidak ada atau tidak menangani laka lantas. Jadi saya disuruh ke polres yang ada di Blok A. Karena saya dan istri sedang banyak kerjaan di kantor, istri saya minta supaya tak usah lapor dan berangkat kerja saja," tutup dia.

Kompas.com masih berupaya mengonfirmasi ke Polsek Cilandak terkait pengakuan korban ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com