Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Bulan Krisis Air Bersih, Warga Rusun Petamburan: Kalang Kabut Saat Air Mati...

Kompas.com - 25/07/2023, 11:40 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) Petamburan, Jakarta Pusat, mengalami krisis air sekitar tiga bulan lamanya.

Mereka hanya bisa bergantung pada bantuan dari PAM Jaya yang mengirimkan tiga truk air bersih setiap harinya selama seminggu.

"Kalang kabut waktu air mati. Untung dari PAM ada menyalurkan sampai tiga mobil setiap harinya," kata Ketua RT 009/RW 11 Yeni di Rusunami Petamburan.

"Walaupun sedikit capek (waktu ambil air bolak-balik), soalnya nanjak," lanjut dia.

Baca juga: 3 Bulan Krisis Air Bersih, Warga Rusun Petamburan Senang Dapat Bantuan Pompa

Sebagai informasi, ada sekitar 1.440 penghuni di rusun yang telah berdiri sekitar 20 tahun itu. Rusunami itu terdiri dari 12 blok. Setiap blok dihuni sekitar 120 orang.

Salah satu penghuni bernama Yanti mengatakan, dia mengandalkan toilet umum saat krisis air melanda. Untuk keperluan lain, dia membeli air yang dibanderol seharga Rp 2.000 per ember.

"Ya adalah habis Rp 100.000-Rp 200.000 (per bulan untuk beli air) waktu susah air," kata dia.

Selain mengurus tiga anaknya, Yanti juga membutuhkan air bersih untuk berdagang pecel lele di rumahnya.

Baca juga: PAM Jaya Tambah Tiga Reservoir Komunal, Total 14 Unit Dibuat untuk Atasi Krisis Air Bersih Jakarta

Hal serupa juga disampaikan Lina (45) yang telah tinggal di Rusunami Petamburan selama 14 tahun terakhir.

Saat krisis air, Lina menumpang mandi di rumah kakaknya. Sementara itu, dia mengandalkan air minum isi ulang seharga Rp 6.000 per galon untuk keperluan air di rumahnya.

"Kalau di warung Rp 7.000 sih. Susah kalau air mati, apalagi punya anak kecil," kata Lina sambil menggendong anaknya yang masih bayi.

Kini, warga menerima bantuan pompa air bersih. Warga pun senang karena air kembali berlimpah.

"Semoga urusan air ini selalu diprioritaskan," ujar Lina.

Pantauan Kompas.com, ibu-ibu mengantre di depan keran air yang mengalir deras setelah pompa berfungsi. Masing-masing dari mereka membawa sebuah ember di tangannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com