JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) Petamburan, Jakarta Pusat, mengalami krisis air sekitar tiga bulan lamanya.
Mereka hanya bisa bergantung pada bantuan dari PAM Jaya yang mengirimkan tiga truk air bersih setiap harinya selama seminggu.
"Kalang kabut waktu air mati. Untung dari PAM ada menyalurkan sampai tiga mobil setiap harinya," kata Ketua RT 009/RW 11 Yeni di Rusunami Petamburan.
"Walaupun sedikit capek (waktu ambil air bolak-balik), soalnya nanjak," lanjut dia.
Baca juga: 3 Bulan Krisis Air Bersih, Warga Rusun Petamburan Senang Dapat Bantuan Pompa
Sebagai informasi, ada sekitar 1.440 penghuni di rusun yang telah berdiri sekitar 20 tahun itu. Rusunami itu terdiri dari 12 blok. Setiap blok dihuni sekitar 120 orang.
Salah satu penghuni bernama Yanti mengatakan, dia mengandalkan toilet umum saat krisis air melanda. Untuk keperluan lain, dia membeli air yang dibanderol seharga Rp 2.000 per ember.
"Ya adalah habis Rp 100.000-Rp 200.000 (per bulan untuk beli air) waktu susah air," kata dia.
Selain mengurus tiga anaknya, Yanti juga membutuhkan air bersih untuk berdagang pecel lele di rumahnya.
Baca juga: PAM Jaya Tambah Tiga Reservoir Komunal, Total 14 Unit Dibuat untuk Atasi Krisis Air Bersih Jakarta
Hal serupa juga disampaikan Lina (45) yang telah tinggal di Rusunami Petamburan selama 14 tahun terakhir.
Saat krisis air, Lina menumpang mandi di rumah kakaknya. Sementara itu, dia mengandalkan air minum isi ulang seharga Rp 6.000 per galon untuk keperluan air di rumahnya.
"Kalau di warung Rp 7.000 sih. Susah kalau air mati, apalagi punya anak kecil," kata Lina sambil menggendong anaknya yang masih bayi.
Kini, warga menerima bantuan pompa air bersih. Warga pun senang karena air kembali berlimpah.
"Semoga urusan air ini selalu diprioritaskan," ujar Lina.
Pantauan Kompas.com, ibu-ibu mengantre di depan keran air yang mengalir deras setelah pompa berfungsi. Masing-masing dari mereka membawa sebuah ember di tangannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.