JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William A Sarana meminta, Pemprov DKI bersikap tegas kepada perusahaan pemasang kabel di ibu kota.
Menurutnya, Pemprov DKI harus lebih serius dalam membenahi karut marut kabel melayang di ibu kota.
"Kejadian Sultan ini menjadi momentum untuk Pemprov DKI melakukan pembenahan terkait kabel fiber optik yang carut marut, berantakan, dan banyak yang menjuntai. Ini sangat membahayakan masyarakat," tuturnya dalam keterangan yang diterima, Minggu (30/7/2023).
Baca juga: F-Golkar: Katanya Jakarta Mau Sejajar Kota Besar Dunia, Urusan Kabel Saja Tak Selesai!
William menyampaikan ini usai seorang mahasiswa bernama Sultan Rifat Alfatih (20), terjerat kabel fiber optik di tengah Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan hingga cedera pada Januari 2023 lalu.
Akibat peristiwa ini, Sultan masih belum dapat beraktivitas normal saat ini. Mahasiswa Universitas Brawijaya ini masih belum dapat berkomunikasi.
William pun mendorong agar Pemprov DKI meminta perusahaan yang memasang kabel tersebut ikut membantu proses pemulihan Sultan. Selain itu, perusahaan tersebut juga harus memberikan ganti rugi kepada Sultan.
"Pemprov DKI harus membantu korban agar provider pemilik kabel optik memberikan ganti rugi kepada korban," sebutnya.
Sebagai informasi, peristiwa yang menimpa Sultan terjadi di Jalan Pangeran Antasari pada 5 Januari 2023.
Saat itu, Sultan diketahui tengah menghabiskan waktu libur semesternya dengan kembali ke kediamannya,
"Kronologinya, pada 5 Januari 2023, anak saya pamitan mau main sama teman semasa SMA-nya sekitar pukul 22.00 WIB," kata Fatih, ayah Sultan.
Baca juga: Kabel Melintang di Antasari Bahayakan Pengendara, F-Gerindra: Pemprov DKI Harus Awasi Vendor
Dari kediamannya di bilangan Bintaro, Sultan bersama beberapa teman SMA-nya mengemudikan kendaraan roda dua ke arah Jalan TB Simatupang, lalu belok kiri ke Jalan Pangeran Antasari.
Setelah Sultan menyusuri Jalan Pangeran Antasari sejauh satu kilometer, tiba-tiba ada mobil SUV yang berhenti di depan motor korban.
Mobil itu berhenti karena ada kabel fiber optik yang melintang di tengah jalan.
Sopir SUV yang bergerak perlahan untuk melewati kabel menjuntai diduga salah perhitungan. Sopir disinyalir tak menyadari kabel tersebut menyangkut di bagian atap mobil.
Baca juga: Komisi D DPRD DKI Minta Pemprov Fasilitasi Korban yang Terjerat Kabel di Antasari
"Karena kabel fiber optik terbuat dari serat baja, kabelnya jadi tidak putus saat tertarik beberapa meter. Kabel justru berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya," ungkap Fatih.