Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Ketika Daulat Gagal Melindungi Rakyatnya dari Jeratan Kabel

Kompas.com - 02/08/2023, 06:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Persoalan yang menimpa Sultan Rifat Alfatih bisa saja menimpa saya, Anda bahkan orang-orang yang kita cintai. Hanya karena ketidakbecusan aparat pemerintah yang bertanggungjawab terhadap tugasnya, warga menjadi korbannya.

Siapa yang salah?

Kejadian yang menimpa pengguna jalan karena ketidakbecusan kerja aparat bukan kali ini saja terjadi. Hampir saban tahun, ada saja warga Jakarta tewas tertimpa pohon yang tidak mendapat pengawasan dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota.

Sepanjang Februari 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada 83 pohon yang tumbang (Kompas.id, 2 Maret 2023).

Tidak hanya soal pohon tumbang, ada warga yang “kejeblos” saluran air, terkilir karena trotoar buruk, bahkan tertabrak kendaraan karena lampu lintas yang mati.

Pengendara sepeda motor bernama Vadim (38) juga mengalami “sial” di Jalan Brigjen Katamso, Palmerah, Jakarta Barat (Kompas.com, 29/07/2023).

Vadim jatuh terperosok karena kabel Telkom yang melintang di jalanan. Vadim yang menderita luka di kepala, berhasil selamat karena pertolongan cepat dari warga sekitar.

Vadim bahkan Sultan Rifat Alfatih tidak layak “disalahkan” atau dipersalahkan. Dia pengguna jalan yang melintas jalanan. Dia hanya menjadi “orang yang salah” dan berada “di tempat serta waktu yang salah”.

Andai kejadian ini menimpa pejabat yang tengah berkendara motor besar atau sepeda mahalnya, pasti cepat tertangani.

Lokasi kejadian yang menimpa Sultan Rifat, sejak lama dikenal sebagai kawasan elite, tetapi memiliki pemandangan “buruk” karena banyaknya juntaian kabel yang semrawut.

Tidak hanya di Jalan Pangeran Antasari, di kawasan Tebet juga “sami mawon”. Hampir seantero Ibu Kota dikepung dengan “perkabelan” yang seenaknya sendiri. Sulit membayangkan Jakarta bisa serapi Singapura.

Pemprov DKI Jakarta tidak bisa lepas dari pertanggungjawaban akibat ketidakbecusannya mengurus semua fasilitas umum yang ada di Ibu Kota. Memang warga juga harus ikut merawat dan proaktif jika melihat fasilitas umum di sekitarnya yang bermasalah.

Pemprov DKI Jakarta harus bertanggung jawab atas perawatan dan pemeliharaan fasilitas umum di wilayah mereka.

Jika fasilitas umum tidak terawat dan menyebabkan kecelakaan atau masalah bagi warga, pemerintah daerah bisa dimintai pertanggungjawabannya atas kelalaian dalam menjalankan kewajiban mereka.

Tidak cukup penjabat gubernurnya hanya ikut prihatin saja tanpa menindak tegas bawahannya yang tidak bisa bekerja. Mereka mendapat gaji besar karena keringat warga yang telah membayar pajak. Di mana fungsi pengawasan seorang pejabat atas pegawai bawahannya?

Tidak ada kepala dinas di Jakarta yang mendapat gaji setara upah minimum regional. Dengan gaji dan tunjangan besar, seorang kepala dinas harus kapabel dalam bekerja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com