Untuk potongan payung sendiri, Revanna mengatakan bahwa siapa pun yang menyebarnya melakukannya dengan sengaja agar membuat ban kempis.
Sebab, setiap ujung potongan payung dibuat sedikit lebih runcing.
"Ini memang sudah direncanakan, sampai seragam semua (jenis) ranjau pakunya. Kebetulan, kami belum juga dapat siapa yang melakukannya. Belum ketemu," ungkap dia.
Revanna mengatakan, ranjau paku yang disebar di Jalan Pemuda tidak bisa dilihat secara kasat mata.
Sebab, warnanya sengaja dibuat semirip mungkin dengan warna aspal.
Tentunya, pengendara motor dan mobil yang melintas tidak akan melihatnya karena fokus dalam berkendara.
Baca juga: Jalan Pemuda di Pulogadung Rawan Ranjau Paku
"Jadi memang harus benar-benar diperhatikan saat melintas. Pengendara enggak mungkin bakal lihat serinci itu karena harus berkendara. Ranjau paku lebih mungkin untuk dilihat pas jalan kaki," terang Revanna.
Kemudian, untuk lokasi penyebarannya sendiri, pihaknya masih belum bisa memastikan apakah pelaku melakukannya saat melintas di tengah atau di bahu jalan.
Belum diketahui juga arah pelaku menyebarkan ranjau paku itu. Sebab, terkadang ada ranjau paku yang ditemukan di tengah jalan.
Meski begitu, sebagian besar ranjau paku ditemukan di bahu jalan. Terkadang, mereka juga terselip di sela-sela penutup resapan air dan antara jalanan dan trotoar.
"Makanya enggak bakal terlihat secara kasat mata karena harus jeli dan harus diperhatikan untuk menemukan ranjau paku," tegas Revanna.
Ranjau paku di Jalan Pemuda diduga disebar setiap dini hari, sekitar pukul 02.00-03.00 WIB. Penyebaran pada pagi hari dirasa tidak memungkinkan.
Jalan Pemuda biasanya sudah mulai ramai pengendara motor dan mobil sejak pukul 05.00 WIB.
Baca juga: Pernah Jadi Korban, Kini Septian Sukarela Sapu Ranjau Paku di Jalan Pemuda Pulogadung
Ada yang hendak berangkat kerja dan bersekolah, atau sekadar melintas menuju kawasan lain.
Terkait cara penyebarannya, Satpol PP Kecamatan Pulogadung menduga pelaku melakukannya dengan melaju menggunakan motor atau mobil.
"Supaya gerakannya cepat, jadi sekali jalan langsung nyebar banyak. Soalnya kami dalam sekali penyisiran bisa langsung dapat banyak ranjau paku, apalagi kalau baru disebar," ungkap Revanna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.