Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas Ranjau di Jalan Pemuda Pulogadung, Jumlahnya Puluhan dari Beragam Potongan Rangka Payung

Kompas.com - 02/08/2023, 08:12 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Untuk potongan payung sendiri, Revanna mengatakan bahwa siapa pun yang menyebarnya melakukannya dengan sengaja agar membuat ban kempis.

Sebab, setiap ujung potongan payung dibuat sedikit lebih runcing.

"Ini memang sudah direncanakan, sampai seragam semua (jenis) ranjau pakunya. Kebetulan, kami belum juga dapat siapa yang melakukannya. Belum ketemu," ungkap dia.

Tak terlihat kasat mata

Revanna mengatakan, ranjau paku yang disebar di Jalan Pemuda tidak bisa dilihat secara kasat mata.

Sebab, warnanya sengaja dibuat semirip mungkin dengan warna aspal.

Tentunya, pengendara motor dan mobil yang melintas tidak akan melihatnya karena fokus dalam berkendara.

Baca juga: Jalan Pemuda di Pulogadung Rawan Ranjau Paku

"Jadi memang harus benar-benar diperhatikan saat melintas. Pengendara enggak mungkin bakal lihat serinci itu karena harus berkendara. Ranjau paku lebih mungkin untuk dilihat pas jalan kaki," terang Revanna.

Kemudian, untuk lokasi penyebarannya sendiri, pihaknya masih belum bisa memastikan apakah pelaku melakukannya saat melintas di tengah atau di bahu jalan.

Belum diketahui juga arah pelaku menyebarkan ranjau paku itu. Sebab, terkadang ada ranjau paku yang ditemukan di tengah jalan.

Meski begitu, sebagian besar ranjau paku ditemukan di bahu jalan. Terkadang, mereka juga terselip di sela-sela penutup resapan air dan antara jalanan dan trotoar.

"Makanya enggak bakal terlihat secara kasat mata karena harus jeli dan harus diperhatikan untuk menemukan ranjau paku," tegas Revanna.

Disebar dini hari

Ranjau paku di Jalan Pemuda diduga disebar setiap dini hari, sekitar pukul 02.00-03.00 WIB. Penyebaran pada pagi hari dirasa tidak memungkinkan.

Jalan Pemuda biasanya sudah mulai ramai pengendara motor dan mobil sejak pukul 05.00 WIB.

Baca juga: Pernah Jadi Korban, Kini Septian Sukarela Sapu Ranjau Paku di Jalan Pemuda Pulogadung

Ada yang hendak berangkat kerja dan bersekolah, atau sekadar melintas menuju kawasan lain.

Terkait cara penyebarannya, Satpol PP Kecamatan Pulogadung menduga pelaku melakukannya dengan melaju menggunakan motor atau mobil.

"Supaya gerakannya cepat, jadi sekali jalan langsung nyebar banyak. Soalnya kami dalam sekali penyisiran bisa langsung dapat banyak ranjau paku, apalagi kalau baru disebar," ungkap Revanna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Maut Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Maut Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com