JAKARTA, KOMPAS.com - Tukang tambal ban di Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Indra (39), mencurigai begal dalam aksi penyebaran ranjau paku di sepanjang jalan itu.
Ada kemungkinan mereka sengaja menyebarnya untuk memuluskan aksi penjambretan.
"Orang kan bisa saja pakai pakaian rapi, lewat sini, enggak tahu niatnya apa, lalu sengaja sebar ranjau," kata dia di Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (2/8/2023).
Baca juga: Ramai Ranjau Paku di Jalan Pemuda Pulogadung, Tukang Tambal Ban: Saya Juga Takut Kena
Jika benar begal, penyebaran ranjau paku dimaksudkan untuk membuat ban motor dan mobil yang melintas kempis.
Setelah itu, akan ada bagian dari komplotan memberi tahu pengemudi bahwa ban kendaraan mereka bocor.
Setelah kendaraan menepi, para begal akan melakukan aksinya dengan membawa kabur kendaraan atau barang bawaan calon korban.
"Dibilang bannya bocor buat ngalihin perhatian, orang menepi, barang-barangnya diambil (begal). Nyawa bisa hilang," ucap Indra.
Baca juga: Pernah Jadi Korban, Kini Septian Sukarela Sapu Ranjau Paku di Jalan Pemuda Pulogadung
Indra juga tidak menutup kemungkinan bahwa penyebar ranjau paku di Jalan Pemuda berprofesi sebagai tukang tambal ban.
Namun, hal itu dirasa terlalu berisiko, terutama jika pelaku membuka jasa di sekitar jalanan itu.
Sebab, para korban akan menaruh kecurigaan terhadap pelaku dan memutuskan untuk tidak menambal ban di tempat itu.
"Kalau tukang tambal ban yang nyebar ranjau, sama saja kayak matiin bisnis sendiri. Yang seharusnya bukan rezekinya, (rezeki) malah datang, tapi dengan cara dia melakukan kejahatan," jelas Indra.
Baca juga: Ranjau Paku di Jalan Pemuda Pulogadung Diduga Disebar Dini Hari
Sepengetahuannya, penyebaran ranjau paku di Jalan Pemuda, khususnya dari lampu merah Bakamla sampai lampu merah Rabbani, baru terjadi sejak Juni.
Sebab, sebelumnya, Indra tidak pernah menerima pelanggan dengan keluhan ban bocor akibat ranjau paku.
Sejak Juni, ia mulai sering mendapat pelanggan yang melaporkan ban mereka bocor akibat ranjau paku, terutama jenis payung.
"Penyebaran baru Juni, cuma waktu itu belum terlalu viral dan masuk Instagram kayak sekarang. Belum nyebar ke mana-mana informasinya," terang dia.
Baca juga: Ranjau Paku Tersebar di Jalan Pemuda, Tukang Tambal Ban Jadi Saling Tuduh
Indra berharap agar pelaku penebar ranjau paku di sepanjang Jalan Pemuda segera ditangkap.
Pasalnya, jika dibiarkan berlarut-larut, kasus dapat menimbulkan fitnah dan salah paham antara tukang tambal ban di sana.
"Jangan sampai terjadi sesama tukang tambal ban semakin sering saling tuduh, ada pihak yang tidak terima, dan terjadi keributan. Kami sama-sama cari nafkah di sini," jelas Indra.
"Semoga cepat dapat siapa yang berulah biar enggak semakin parah urusannya. Takutnya, sesama profesi tambal ban bukannya bersahabat malah saling tuduh, padahal sama-sama cari makan di sini," pungkas Indra.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.