Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Hari Penganiayaan D, Shane Lukas Janji Bertemu Pacar, tapi Pilih Temani Mario Dandy

Kompas.com - 03/08/2023, 12:49 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pacar Shane Lukas (19), Melianti Agustina (18), dihadirkan sebagai saksi dalam lanjutan sidang kasus penganiayaan D (17) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (3/8/2023).

Dalam persidangan, Melianti mengaku Shane Lukas seharusnya bertemu dengan dirinya di hari penganiayaan D, bukan terdakwa Mario Dandy Satriyo (20).

Hal itu terungkap saat penasihat hukum Shane menanyakan kepada saksi soal kegiatannya di tanggal 20 Februari 2023.

"Saudara saksi saya ingin tanya, apakah saudara saksi masih ingat waktu tanggal 20 Februari ada di mana dan apakah berkomunikasi dengan Shane," kata salah satu penasihat hukum bernama Daniel Sihombing.

"Saya di rumah, Shane juga ada komunikasi dengan saya pada sore hari," jawab Melianti.

Baca juga: Pacar Shane Lukas Jadi Saksi Meringankan di Sidang Penganiayaan D

"Sore hari itu, menurut saksi kapan? Pukul 15.00?" tanya Daniel.

"Saya enggak ingat persis, di atas pukul 15.00 yang jelas," timpal Melianti

Lalu, Daniel menanyakan, percakapan apa saja yang dibicarakan.

"Apa yang saksi dan shane bicarakan di komunikasi? tanya dia.

"Saya berantem sama Shane karena dia pergi main," jawab Melianti.

Baca juga: Walau Tak Terbukti Memukuli D, Shane Lukas Punya Peran Penting

Bingung dengan maksud saksi, penasihat hukum lalu menanyakan perihal penyebab kemarahan Melianti kepada Shane.

"Kenapa marah kalau Shane pergi main?" tanya Daniel.

"Karena disitu harusnya Shane bertemu saya, karena kami baru baikan setelah berantem. Jadi saya marah karena dia pergi sama temannya (Mario)," ujar saksi.

"Apakah sebelumnya sudah sempat janjian dulu?" tanya Daniel lagi.

"Iya pas ketemu sama Shane, kami janjian, tapi enggak dilakukan sama dia," imbuh Melianti.

Baca juga: Akal-akalan Mario Dandy Libatkan Shane Lukas dan Bohongi Polisi Saat BAP

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com