Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Cawapres Anies Baswedan, PKS: Harus Dongkrak Elektabilitas, Bukan "Downgrade"

Kompas.com - 05/08/2023, 05:43 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu tak ambil pusing soal bakal calon wakil Presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan untuk Pilpres 2024.

PKS menyerahkan sepenuhnya keputusan memilih bakal cawapres kepada Anies Baswedan, asalkan dapat mendongkrak elektabilitas.

"Sosok yang kita harapkan, mampu mendongkrak elektabilitas, bukan malah men-downgrade beliau, jadi saling memungkinkan untuk kemenangan di 2024," kata Syaikhu saat ditemui di kawasan Marga Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jumat (4/8/2023).

Baca juga: Jarang Interaksi dengan Jokowi, Anies: Saya Warga Biasa, Beda sama Pak Ganjar-Pak Prabowo

Siapapun yang dipilih Anies, Syaikhu berharap chemistry keduanya dapat menyatu dengan baik.

"Penentuannya semua diserahkan kepada Capres Anies Baswedan, sosok yang kira-kira nanti bisa chemistry dengan beliau menjadi dwitunggal bukan nanti malah terpecah," kata dia.

Syaikhu mengatakan, Koalisi Perubahan yang terdiri dari PKS, Nasdem dan Demokrat berhak mengusulkan pandangan soal cawapres untuk Anies.

Namun, tetap Anies yang akan menentukan.

"Semua kita serahkan, akan menjadi faktor faktor yang akan dipertimbangkan oleh beliau, begitu juga dari partai lain mungkin tadi yang salah satu usulan usulan," papar dia.

Baca juga: Presiden PKS Bicara dengan Plt Wali Kota Bekasi, Selesaikan Masalah Pembatalan Senam di Stadion Patriot

Syaikhu tak masalah jika Cawapres yang dipilih nantinya bukan berasal dari PKS.

"Karena PKS sendiri sangat memperhitungkan probability to win. Jadi kami tidak ingin Pak Anies itu hanya sekedar bangga untuk bisa sampai mengusung, tapi ingin apa yang kami usung bisa sampai menang," imbuh dia.

Oleh karenanya, diperlukan pengkajian yang mendalam dalam pemilihan Cawapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com