Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejari Depok Musnahkan Sabu hingga "Skin Care" Ilegal

Kompas.com - 09/08/2023, 14:31 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Depok memusnahkan barang bukti dari 42 perkara yang sudah inkrah pada tahun ini, Rabu (9/8/2023).

Kepala Kejari Kota Depok Mia Banulita berujar, barang bukti yang dimusnahkan dibagi menjadi lima kategori.

Kelimanya yakni narkotika jenis ganja, narkotika jenis sabu, obat-obatan terlarang, senjata tajam, dan kategori lain-lain.

"Barang bukti yang kami musnahkan di antaranya obat terlarang jenis ganja, ekstasi, dan sabu," ucap Mia di Kantor Kejari Kota Depok, Rabu.

"Tadi, kita lihat juga ada kosmetik ilegal yang kami musnahkan, kemudian ada senjata tajam," lanjutnya.

Baca juga: Minta Idris Batalkan Kenaikan Tarif Puskesmas, Pimpinan DPRD Depok: Berhenti Peras Masyarakat!

Menurut dia, kosmetik ilegal yang dimusnahkan berupa kosmetik perawatan kulit (skin care) berbagai merek.

Sementara itu, senjata tajam yang dimusnahkan di antaranya berupa celurit, pedang, dan gunting baja.

Mia mengungkapkan, tindak pidana narkotika tergolong cukup sering terjadi di kota besar, termasuk Depok.

Karena itu, narkotika tergolong barang bukti yang paling banyak dimusnahkan pada Rabu ini.

Kemudian, aksi tawuran juga belakangan ini merajalela di Jabodetabek.

Oleh sebab itu, menurut Mia, Kejari Kota Depok juga memusnahkan cukup banyak barang bukti berupa senjata tajam.

Baca juga: Muscab Pemuda Pancasila Depok Berujung Ricuh, Ada Pendukung Calon Ketua yang Bawa Kabur Palu Sidang

Barang-barang bukti ini dimusnahkan karena kasusnya sudah inkrah di pengadilan.

"Pidana kekerasan sekarang trennya kekerasan yang dilakukan anak, yaitu kegiatan tawuran. Jadi, yang tadi (dimusnahkan) ada senjata tajam berupa celurit dan sebagainya," urai Mia.

Berikut merupakan rincian barang bukti yang dimusnahkan Kejari Kota Depok pada Rabu ini:

• 1,868 kilogram ganja

• 293 gram sabu

• 12 butir ekstasi

• 3 celurit, 1 pedang, 1 gunting baja, 1 gobang, 1 linggis, dan 1 gunting

• Berbagai jenis pakaian dan skin care

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com