Deklarasi Kampung Siaga
Menjawab adanya tren tawuran yang kian meningkat, tiga pilar di Jakarta Selatan yang terdiri dari TNI, Polri, dan pemerintah kota akhirnya bersepakat membuat "Kampung Siaga" dengan warga setempat.
Kampung Siaga dibuat untuk mengantisipasi tawuran dan kejahatan jalanan dari tingkat paling bawah, yakni di tingkat rukun tetangga (RT).
"Deklarasi Kampung Siaga ini kan mengajak peran serta masyarakat untuk mengantisipasi tawuran dan kejahatan jalanan dari tingkat paling bawah. Namun, bukan berarti kami lepas tangan," kata Multazam.
"Kita semua, tiga pilar dan masyarakat justru bisa lebih berkolaborasi. Kalau memang sudah ada indikasi tawuran, langsung telepon nomor 110. Jadi semua bergerak untuk mencegah," lanjut dia.
Di lain sisi, Multazam juga tak menampik adanya peningkatan tren tawuran selama beberapa pekan terakhir.
Sama seperti Agus, ia menyebut ada 10 tawuran yang pecah di sekitar wilayah Jagakarsa dan Pasar Minggu.
"Dalam kurun waktu satu bulan ini, sudah terjadi 10 kali tawuran di wilayah RW 01 Kelurahan Lenteng Agung yang berbatasan langsung dengan RW 03 Kelurahan Kebagusan," ungkap dia.
Selama rentetan tawuran berlangsung, Multazam mengaku pihaknya terus memonitor peristiwa tersebut selama 24 jam penuh.
Ia bahkan selalu mengerahkan anggotanya setiap kali ada laporan yang masuk.
Namun, ketika dicek oleh petugas di lapangan, sering kali peristiwa tawuran sudah berakhir atau massa telah kabur melarikan diri.
"Kami memang beberapa kali mendapat laporan soal tawuran, kami juga langsung datang ke lokasi untuk melakukan pembubaran. Tapi, memang lebih sering massa sudah membubarkan diri atau kabur saat kami datang," imbuh dia.
Oleh karena itu, Multazam berharap Kampung Siaga diharapkan bisa mengendus adanya tawuran dan kejahatan jalanan sebelum benar-benar terjadi.
Adapun deklarasi Kampung Siaga diinisiasi oleh Kecamatan Jagakarsa, Kecamatan Pasar Minggu, Polsek Jagakarsa, Polsek Pasar Minggu, Koramil Jagakarsa, hingga Koramil Pasar Minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.