Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Tawuran di Jaksel Naik Daun, TNI-Polri dan Warga Bentuk "Kampung Siaga"

Kompas.com - 10/08/2023, 10:40 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren tawuran di wilayah Pasar Minggu dan Jagakarsa, Jakarta Selatan, disebut mengalami peningkatan.

Tak tanggung-tanggung, tawuran bisa berlangsung hingga 10 kali dalam kurun waktu satu bulan.

Tawuran yang terus berulang itu disinyalir dilakukan oleh para remaja tanggung yang tengah mencari eksistensi serta jati diri.

Mereka biasanya melakukan aksi tawuran menjelang adzan subuh berkumandang, sehingga tak sedikit masyarakat yang merasa geram.

Baca juga: Keluh Ketua RT di Lenteng Agung: Saya Berangkat Shalat Subuh Masih Urus Tawuran

Salah satunya adalah Agus Karwanto. Ketua RT 05 RW 01 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan itu begitu geram peningkatan tren tawuran di wilayahnya.

Ia mengaku sampai ikut turun tangan untuk membubarkan massa tawuran, padahal dirinya keluar rumah karena hendak beribadah.

"Kejadian tawuran ini biasanya dilakukan di atas jam 3 sampai jam 5 Subuh. Bahkan, saya mau berangkat shalat Subuh pun masih harus ngurusin tawuran dulu," ujar dia di bilangan Kebagusan, Jakarta Selatan, Selasa (8/8/2023) malam.

Arena tawuran

Agus mengaku wilayahnya memang kerap menjadi arena tawuran.

Kalau dihitung-hitung, sudah ada 10 peristiwa tawuran yang pecah di wilayahnya dalam sebulan.

"Yang perlu saya sampaikan di wilayah kami ini kerap menjadi arena tawuran terus," kata dia.

"Satu bulan ini kadang-kadang bisa sampai 10 kali tawuran," lanjut dia.

Baca juga: Tawuran Marak di Jaksel, Polisi: Saat Kami ke TKP, Massa Sudah Bubar

Data di atas belum terhitung sama laporan lain dari warga yang mungkin ketika dihampiri sudah tak memiliki jejak.

Jadi, ia berterus terang sangat resah dengan rentetan tawuran yang terjadi terus-menerus.

"Ada saja laporan dari warga soal tawuran. Tapi kadang-kadang pas dihampiri sudah enggak ada," tutur dia.

Deklarasi Kampung Siaga

Menjawab adanya tren tawuran yang kian meningkat, tiga pilar di Jakarta Selatan yang terdiri dari TNI, Polri, dan pemerintah kota akhirnya bersepakat membuat "Kampung Siaga" dengan warga setempat.

Kampung Siaga dibuat untuk mengantisipasi tawuran dan kejahatan jalanan dari tingkat paling bawah, yakni di tingkat rukun tetangga (RT).

"Deklarasi Kampung Siaga ini kan mengajak peran serta masyarakat untuk mengantisipasi tawuran dan kejahatan jalanan dari tingkat paling bawah. Namun, bukan berarti kami lepas tangan," kata Multazam.

"Kita semua, tiga pilar dan masyarakat justru bisa lebih berkolaborasi. Kalau memang sudah ada indikasi tawuran, langsung telepon nomor 110. Jadi semua bergerak untuk mencegah," lanjut dia.

Baca juga: Deklarasikan Kampung Siaga Bersama Warga, Kapolsek Jagakarsa: Tawuran dan Kejahatan Jalanan Tak Bisa Ditebak

Di lain sisi, Multazam juga tak menampik adanya peningkatan tren tawuran selama beberapa pekan terakhir.

Sama seperti Agus, ia menyebut ada 10 tawuran yang pecah di sekitar wilayah Jagakarsa dan Pasar Minggu.

"Dalam kurun waktu satu bulan ini, sudah terjadi 10 kali tawuran di wilayah RW 01 Kelurahan Lenteng Agung yang berbatasan langsung dengan RW 03 Kelurahan Kebagusan," ungkap dia.

Selama rentetan tawuran berlangsung, Multazam mengaku pihaknya terus memonitor peristiwa tersebut selama 24 jam penuh.

Ia bahkan selalu mengerahkan anggotanya setiap kali ada laporan yang masuk.

Namun, ketika dicek oleh petugas di lapangan, sering kali peristiwa tawuran sudah berakhir atau massa telah kabur melarikan diri.

"Kami memang beberapa kali mendapat laporan soal tawuran, kami juga langsung datang ke lokasi untuk melakukan pembubaran. Tapi, memang lebih sering massa sudah membubarkan diri atau kabur saat kami datang," imbuh dia.

Oleh karena itu, Multazam berharap Kampung Siaga diharapkan bisa mengendus adanya tawuran dan kejahatan jalanan sebelum benar-benar terjadi.

Adapun deklarasi Kampung Siaga diinisiasi oleh Kecamatan Jagakarsa, Kecamatan Pasar Minggu, Polsek Jagakarsa, Polsek Pasar Minggu, Koramil Jagakarsa, hingga Koramil Pasar Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com