Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Bersih-bersih di Sungai Ciliwung, Banyak Sampah Plastik Tertimbun Tanah

Kompas.com - 12/08/2023, 11:21 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - World Cleanup Day (WCD) Indonesia menyelenggarakan aksi bersih-bersih di Sungai Ciliwung, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat pada Sabtu (12/8/2023).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kegiatan dihadiri sejumlah anak muda dari berbagai komunitas maupun individu hingga kreator konten.

Ada juga figur publik yang terlihat hadir dalam acara tersebut, mereka adalah aktris Luna Maya dan YouTuber Jerome Polin.

Kegiatan membersihkan Sungai Ciliwung dimulai pukul 08.00 WIB. Masing- masing peserta diberikan satu karung untuk diisi sampah.

Baca juga: Ketua RW di Pluit Bersurat ke Lurah Minta Hati-hati Buat Keputusan Usai Dirinya Ditetapkan sebagai Tersangka


Sampah-sampah yang diambil mulai dari dasar sungai hingga bantaran.

Tidak sedikit dari mereka yang rela mengeruk tanah yang ternyata di dalamnya banyak limbah sampah.

"Ini banyak sampah, Mas. Ini sampah plastik, ada kain juga, daster kalau enggak salah deh," kata salah satu peserta saat ditemui Kompas.com pada Sabtu.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan mengingat limbah plastik sangat lama terurainya.

"Jangan pada buang sampah sembarangan ya, nih kayak begini nih, masa daster ada di sini," ucapnya sambil tertawa.

Baca juga: Pemuda yang Bunuh Ibu di Depok Juga Sakit Hati Dituding Gelapkan Uang Bisnis Keluarga

Leader WCD Indonesia Abe mengungkapkan bahwa kegiatan bersih-bersih ini merupakan pemanasan menuju acara utama mereka mendatang pada September 2023.

Selain itu, acara ini juga termasuk dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78 pada 17 Agustus 2023.

"Kami itu lagi menyelenggarakan road World Cleanup Day. Karena bulan September nanti kami akan melakukan kegiatan gotong royong serentak di seluruh dunia dan itu akan berlangsung satu bulan penuh. Namun, puncaknya 16 September 2023," ucap Abe.

"Nah, hari ini juga sebenarnya acaranya bersifat serentak juga. Namun, mungkin lebih kecil ya, sekitar 200 titik. Nah, ini sebenarnya biar teman-teman warming up atau pemanasan terlebih dahulu," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com