Sementara itu, kepada polisi, Rifki mengaku tak menggelapkan uang perusahaan keluarga.
Rifki menyebut ada perusahaan yang telat membayar produk dari perusahaan ayahnya.
Baca juga: Tusuk Ibunya 50 Kali hingga Tewas, Pemuda di Depok: Saya Sangat Menyesal...
"Kalau dari tersangka, tidak menggelapkan uang. Memang ada pembayaran yang delay sehingga ada permasalahan dari customer yang belum terbayar," ucap Arief.
Arief mengungkapkan, Rifki menusuk ibunya menggunakan pisau sebanyak 50 kali.
Kata dia, jumlah penusukan oleh Rifki terhadap ibunya diketahui berdasar hasil visum sementara.
"Kalau hasil visum, ada sekitar 50-an (tusukan) lah," ungkapnya.
Menurut Arief, penusukan bermula saat Sri tengah makan di meja makan sembari bermain gawai.
Secara tiba-tiba, Rifki menusuk ibunya di bagian-bagian vital.
Baca juga: Bunuh Ibu dan Lukai Ayah, Pemuda di Depok: Saya Sakit Hati dan Menaruh Kebencian...
"Kemudian oleh pelaku, (Sri) ditusuk menggunakan pisau, mengenai leher, dada, paha. Intinya mengenai organ vital dari korban," ungkapnya.
Kata Arief, Sri tidak mengetahui dirinya hendak ditusuk. Sebab, Rifki menusuk sang ibu dari bagian belakang.
"(Menusuk) dari belakang. Iya (ibu tak mengetahui hendak ditusuk anaknya)," kata Arief.
Ayah Rifki, Bakti Ajis, kemudian memasuki kediaman mereka setelah 15 menit aksi pembunuhan itu terjadi.
Rifki langsung memukul ayahnya menggunakan gagang golok.
"Setelah itu, korban (Bakti Ajis) dibawa masuk ke kamar dan dikunci. Di situlah terjadi pergulatan dan tersangka (Rifki) mencoba membacok korban kembali," tutur Arief.
"Di dalam kamar itu korban berteriak meminta tolong. Hingga akhirnya datang masyarakat dan mendobrak paksa pintu kamar yang terkunci," lanjut dia.
Oleh polisi, Rifki disangkakan Pasal 340 KUHP. Berikut bunyi Pasal 340 KUHP:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.