Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipu “Tinder Swindler Indonesia” Tak Segan Incar Wanita Berpendidikan, Korban: Yang Penting "Bucin"

Kompas.com - 23/08/2023, 13:05 WIB
Larissa Huda,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku penipuan "Tinder Swindler" versi Indonesia diduga mengincar wanita yang memiliki latar pendidikan yang baik dan kondisi ekonomi yang mapan.

Para pelaku mencari korban melalui aplikasi kencan.

"Jadi memang kami di sini itu bukan wanita bodoh. Kami sebenarnya wanita pintar," ucap korban berinisial TY kepada Kompas.com, pertengahan Juli lalu.

Baca juga: Kasus Penipuan Tinder Swindler, Pakar: Urusan Asmara Buat Korban Jadi Gelap Mata

Menurut TY, kesamaan kondisi para korban yang diincar pelaku ini adalah orang yang dianggap sebagai budak cinta (bucin), membutuhkan kasih sayang, dan sedang bermasalah dengan pasangan.

"Setelah kami cocokkan, (para korban) punya profilnya sama. Entah baru bercerai, sudah janda, atau sedang depresi," kata dia.

Kondisi wanita yang butuh sandaran itu kemudian dimanfaat para pelaku.

Meski menggunakan nama berbeda-beda, profil pelaku nyaris seragam, yaitu sedang mencari hubungan serius.

"Sementara kami-kami (korban) ini kepentok sama status itu. Bahwa kita semua memang mencari sosok yang serius, terbawa situasi," kata TY.

Baca juga: Pakar IT Sebut Pelaku Penipuan The Tinder Swindler Indonesia Profesional dan Terpelajar

Pelaku dinilai cukup lihai menggaet para wanita itu.

Para korban yakin pada ucapan pelaku lantaran seolah ada persamaan nasib di antara keduanya, sama-sama ingin serius.

"Soalnya, kami kalau bukan (berkumpul) sama orang yang serius, enggak akan match. Soalnya dia selalu bilang mau nikahi kami dan terima kami apa adanya," ujar TY.

Meskipun pelaku memiliki nama yang berbeda pada korban-korban lain, kata TY, pelaku memiliki modus yang sama.

"Ada yang bilang ditinggal nikah sama istri. Sudah duda karena cerai. Ada yang bilang masih single. Terus (ada yang) mengaku hidup sendiri juga," tutur TY.

Baca juga: Saat Para Penipu Tinder Swindler Incar Wanita Indonesia, Kini Diburu Polisi...

Jika korban sudah termakan bujuk rayu, pelaku akan memperdaya korban dengan ajakan bisnis jual beli daring lewat toko di website dagang online fiktif.

Setidaknya, sudah ada 27 orang yang terjaring sebagai korban dan terkumpul di dalam sebuah grup.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com