Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebocoran Kapal Diduga Jadi Penyebab Tenggelamnya KM Dewi Noor 1 di Kepulauan Seribu

Kompas.com - 23/08/2023, 16:35 WIB
Zintan Prihatini,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor SAR Jakarta Fazzli mengatakan penyebab tenggelamnya KM Dewi Noor 1 di Kepulauan Seribu karena kebocoran pada kapal.

Kapal bermuatan material bangunan itu tenggelam saat mengangkut 15 anak buah kapal (ABK) pada Sabtu (19/8/2023).

"Kalau penyebab tenggelam masih penyebabnya kebocoran di kapal yang menyebabkan air masuk ke dalam kapal sehingga tenggelam. Sampai saat ini masih seperti itu penyebabnya," ujar Fazzli saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/8/2023).

Insiden tenggelamnya KM Dewi Noor 1 menyebabkan tiga orang ABK ditemukan tewas. Sedangkan satu korban lainnya masih dalam pencarian.

Baca juga: Identitas 2 Korban Tewas karena Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu Belum Diketahui

"Korban masih satu orang yang kami cari, di mana sebelumnya dua orang sudah berhasil kami evakuasi," ungkap Fazzli.

Di hari kelima pencarian ini, SAR bekerja sama dengan kepolisian, TNI AL, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Kata Fazzli, upaya mencari korban dilakukan di sektor 1 dan 2 kawasan perairan Kepulauan Seribu.

"Masing-masing area pencarian itu luasnya 226 nautical mile," imbuh dia.

Sektor 1, lanjutnya, meliputi Pulau Tidung, Pulau Payung, Pulau Laki, dan Pulau Bokor. Sedangkan di sektor 2, tim SAR gabungan menyisir perairan di sekitar Pulau Damar, Pulau Bidadari, dan Pulau Air. Selain itu, petugas juga mendeteksi keberadaan korban dengan alat sonar.

Sementara ini, Fazzli menyampaikan identitas korban hilang masih belum diketahui. Begitu pula dua korban lain yang sebelumnya ditemukan tewas tenggelam. Sebab, pihaknya belum menerima hasil pemeriksaan dua korban dari RS Polri Kramatjati.
Baca juga: Tim SAR Masih Cari Satu Penumpang Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu

"Paling siang ini baru bisa kami konfirmasi untuk identitasnya," tutur Fazzli.

Diberitakan sebelumnya, tim SAR menemukan dua korban yang hilang dalam insiden tenggelamnya Kapal Motor Dewi Noor 1 di perairan Kepulauan Seribu.

Kedua korban itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di hari ketiga pencarian, Senin (21/8/2023). Korban ditemukan mengapung di sekitar perairan Pulau Bokor dan Pulau Pari. Korban pertama ditemukan sekitar pukul 09.56 WIB kurang lebih pada radius 2,1 nautical mile dari lokasi tenggelamnya kapal.

"Kemudian, korban kedua ditemukan sekitar pukul 10.02 WIB pada radius 6,6 NM dari lokasi kejadian," terang Fazzli saat dikonfirmasi, Senin.

Fazzli mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan identitas dua korban yang ditemukan itu. Sebab, kedua jasad korban langsung dievakuasi ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta, untuk keperluan visum.


Sebagai informasi, kecelakaan bermula ketika kapal yang mengangkut 15 orang penumpang ABK itu berangkat dari Pantai Mutiara menuju pulau Sepa. Namun, kapal tersebut mengalami kecelakaan sehingga tenggelam sesaat melintas di perairan Pulau Pari dan Pulau Untung Jawa sekitar pukul 04.40 WIB.

Dalam peristiwa ini, seorang penumpang bernama Aan (47) meninggal dunia. Jumlah korban tewas kini bertambah menjadi tiga orang.

Data korban KM Dewi Noor 1 yang selamat, yakni Parman, Darto, Wahyudi, Satori, Riyanto, Tajudin, Wahyu, Jaka Nugraha, Zaenal, Suryana dan Jayadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com