Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyesalan Korban Penipuan “Tinder Swindler Indonesia”: Itulah Bodohnya Saya...

Kompas.com - 23/08/2023, 17:59 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – LN merupakan salah seorang korban “Tinder Swindler” versi Indonesia. Ia mengaku, menyesal sekali bisa terjerumus ke dalam praktik penipuan itu.

Sebab, ketika intens berkomunikasi dengan pelaku melalui salah satu dating apps, LN sudah diperingatkan oleh rekannya untuk tidak terlalu mempercayai seseorang yang belum pernah ditemui langsung dan diketahui latar belakangnya.

“Pelaku kan ngaku ke saya tinggal di Kuala Lumpur. Ada alamatnya. Kebetulan saya punya teman di Malaysia dan dia bilang alamat rumah pelaku ini rancu. Makanya saya diperingatkan untuk hati-hati,” ujar LN saat berbincang dengan Kompas.com, pertengahan Juli, 2023 lalu.

“Tapi, ya itulah bodohnya saya. Saya enggak terlalu anggap serius saran teman saya ini. Makanya, saya tetap lanjut berkomunikasi dengan si pelaku,” lanjut dia.

Baca juga: Penipu Tinder Swindler Indonesia Diduga Lakukan Victim Profiling Sebelum Jerat Korban

LN mengaku, luluh dengan kata-kata manis pelaku. Misalnya, pelaku memberikan perhatian lebih sehari-hari.

Pelaku memberikan perhatian ketika LN sakit. Bahkan, dia sampai menyarankan spesifik kepada LN untuk mengonsumsi obat tertentu agar cepat sembuh.

Pelaku juga memiliki pengetahuan luas. Hal ini membuat LN yakin bahwa sosok pria seperti pelaku benar-benar ada.

Selain itu, pelaku menjanjikan mengajak LN untuk menikah di Malaysia dan tinggal di rumahnya.

LN sendiri mengaku, sempat ragu akan janji itu. Apalagi, pelaku tidak pernah mau video call dengan LN. Tetapi, lagi-lagi pelaku memanipulasi LN. Ia mengatakan, LN belum saatnya mengetahui latar belakangnya karena hal itu akan menjadi kejutan saat pertemuan nanti.

“Dia bilang, rumahnya, keluarganya, itu semuanya surprise. Saya enggak boleh tahu dulu karena itu akan jadi kejutan. Dia bilang rumahnya besar, bla bla bla,” ujar LN.

Baca juga: Saat Para Penipu Tinder Swindler Incar Wanita Indonesia, Kini Diburu Polisi...

Kini, kasus itu telah ditangani Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. LN yang merugi sekitar 8.040 Dollar Amerika Serikat akibat penipuan itu berharap kepolisian bisa menangkap pelaku.

Modus operandi

Berdasarkan keterangan para korban, pertemuan dengan pelaku seluruhnya melalui dating apps.

Pelaku berupaya meraih kepercayaan dari korban terlebih dahulu dengan berbagai cara.

Setelah berhasil membangun kepercayaan, pelaku menyinggung bisnis jual beli daring yang disebutnya sebagai salah satu sumber kekayaannya selama ini, yakni berjualan barang secara daring di sebuah website fiktif.

Korban pertama-tama diminta membuat akun di website itu. Artinya, korban mendaftarkan diri menjadi merchant di sana.

Baca juga: Pelaku Tinder Swindler Indonesia Diduga Manfaatkan Kelemahan Hindsight Bias pada Manusia, Apa Itu?

Meski berstatus merchant, korban diminta membeli barang di dalam website itu. Semisal meja, kursi, lampu hias, dan sebagainya. Belanja dilakukan menggunakan aplikasi.

Sekilas, mekanisme kerjanya seperti dropshipper di mana pemilik toko tidak mesti berurusan dengan barang dan pengemasan. Pemilik toko hanya membeli item di daftar yang disediakan, lalu menjualnya kembali.

Pelaku menjanjikan keuntungan 10 persen setiap barang laku terjual.
Setelah korban top up di KuCoin dalam kurs Dollar AS, muncul notifikasi pemesanan barang. Artinya, dana yang sudah di-top up korban terpotong sesuai dengan nilai barang.

Mekanisme itu terus menerus terjadi sehingga memaksa korban untuk terus melakukan top up. Seolah-olah tokonya laris manis, padahal semua aktivitas perdagangan di website itu adalah bikinan pelaku.

Korban tidak sempat mencicipi keuntungan. Tanpa disadari, modal yang digelontorkan sudah banyak dan pada momen inilah biasanya para korban baru menyadari bahwa mereka telah tertipu.

(Catatan redaksi: Apabila Anda merupakan korban penipuan seperti artikel di atas dan ingin berbagi kisah, silakan hubungi tim Megapolitan di sejumlah akun media sosial Kompas.com, yakni Twitter, Instagram, TikTok, atau Telegram.)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com