Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipu “Tinder Swindler Indonesia" Tak Pernah Minta Foto Aneh-aneh, Korban: Saya Kira Cowok Baik...

Kompas.com - 24/08/2023, 05:02 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pelaku penipuan bernuansa asmara “Tinder Swindler” versi Indonesia tahu betul bagaimana membangun kepercayaan dengan para korbannya.

Salah seorang korban berinisial LN mengatakan, meskipun komunikasi dilakukan melalui dating apps dan WhatsApp, pelaku bersikap sangat sopan.

“Pelaku ini membangun image pria baik. Tidak pernah minta foto yang enggak-enggak ke saya, tidak pernah ngomong yang enggak-enggak juga,” ujar LN saat berbincang dengan Kompas.com, pertengahan Juli 2023.

Baca juga: Penyesalan Korban Penipuan “Tinder Swindler Indonesia”: Itulah Bodohnya Saya...

“Kan biasanya kalau cowok itu, entah minta foto bugil misalnya atau kalau ngomong sukanya yang menjurus-menjurus. Nah, ini enggak sama sekali. Makanya saya merasa, 'Oh ini cowok baik',” lanjut dia.

Selain itu, pelaku mengaku berstatus single. Ini cukup berbeda dibandingkan korban “Tinder Swindler” versi Indonesia lainnya, yang mengaku berstatus pernah menikah tetapi telah bercerai.

Status pelaku ini pula yang membuat LN melanjutkan komunikasinya.

“Padahal, kalau si pelaku ini ngaku duda, pasti aku enggak akan mau lanjut. Tapi ini dia tahu betul cowok yang aku mau seperti apa,” ujar LN.

Hal lain yang membuat hati LN klepek-klepek adalah pelaku bersikap romantis.
LN berkomunikasi intens dengan pelaku sekitar dua bulan.

Baca juga: Pengakuan Korban, Penipu Tinder Swindler Indonesia Selalu Menolak Diajak Video Call

Namun, pelaku masih mengingat hal-hal kecil yang pernah menjadi bahan obrolan.

“Misalnya, anak saya berapa, saya sukanya apa, enggak sukanya apa, saya pernah cerita apa, dia ingat betul. Mungkin dia nyatet kali ya. Tapi itulah yang membuat wanita itu nyaman, gitu,” ujar LN yang merupakan single mom ini.

Terlebih lagi, pelaku yang mengaku warga Malaysia berjanji suatu hari nanti akan datang ke Jakarta untuk menikah dengan LN.

Setelah kepercayaan terbangun, barulah pelaku mengajak LN berbisnis di website dagang palsu yang ternyata dibikin sendiri oleh komplotan pelaku.

Dalam bisnis palsu itu, LN merugi sekitar 8.040 dollar Amerika Serikat.

Tercatat, ada lebih dari 20 wanita Indonesia yang menjadi korban. Namun, hanya dua orang yang memutuskan melapor ke Polda Metro Jaya.

Kasus ini sudah ditangani oleh Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Laporan polisi teregister dengan nomor LP/B/4163/VII/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com