Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pengendara yang Lawan Arah di Tebet "Galak" dengan "Content Creator", lalu Kena Batunya di Lenteng Agung

Kompas.com - 24/08/2023, 08:15 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, seorang kreator konten (content creator) nyaris diamuk massa di wilayah Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (15/8/2023) malam.

Laurendra Hutagalung dan timnya digeruduk karena membuat konten edukasi kepada pengendara roda dua. Saat itu, mereka menghalau pengendara roda dua yang lawan arah.

Hal itu dilakukan sang content creator di Jalan Lapangan Ros Utara, tepatnya di sekitar putaran balik (u-turn) Stasiun Tebet.

Baca juga: ETLE Mobile Mangkal di Lenteng Agung Selama 2 Minggu, Buntut Motor Lawan Arah Tertabrak Truk

Bukannya dapat apresiasi, mereka justru nyaris jadi sasaran empuk warga sekitar, terutama pengendara ojek online (ojol), karena meminta para pelanggar itu putar balik.

Pengendara merasa tak nyaman

Salah satu warga sekitar bernama Ivan menuturkan, mulanya pembuatan konten berlangsung normal. Semua pengendara yang melawan arah mengikuti instruksi yang diberikan.

Meski begitu, tak sedikit warga sekitar, terutama pengemudi ojol merasa tak nyaman dengan kehadiran sang content creator sejak sore hari itu.

Seiring berjalannya waktu, sang content creator dianggap bertindak "kelewatan" karena diiduga membentak anak kecil yang kedapatan melawan arus.

Baca juga: Saat Pengendara Motor Kucing-kucingan dengan Polisi, Patuh Saat Ada ETLE, lalu Lawan Arah Lagi...

"Chaos pertamanya itu kalau kata teman-teman ada anak kecil yang dibentak. Terus, dari pihak dianya nyolot, makanya pengguna jalan kesal, terutama ojek online (ojol)," tutur dia.

Ivan menyebut keributan tak terhindarkan. Warga dan ojol yang geram mengejar sang content creator dan timnya.

Kejadian itu membuat Laurendra dan timnya memilih mengungsi di warung makan. Bahkan, mereka sempat dikepung berjam-jam di dalam warung makan Ayam Bakar Wong Solo.

Kena batunya

Pengendara yang melawan arah sejatinya telah melanggar aturan lalu lintas dan membahayakan pengguna jalan lainnya. Sayangnya, perilaku ini kerap diwajarkan.

Baca juga: Polisi: Sopir Truk Penabrak Tujuh Pemotor Lawan Arah di Lenteng Agung adalah Korban

Pelanggaran serupa juga terjadi di Jalan Raya Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Namun kali ini, tujuh pengendara roda dua yang lawan arah justru kena batunya.

Mereka tertabrak truk pengangkut bata hebel yang melintas. Truk berwarna hijau itu menabrak para pengendara motor yang diduga melawan arah pada Selasa (22/8/2023) pagi.

Akibat insiden kecelakaan itu, setidaknya ada lima orang yang menderita luka-luka. Tiga di antaranya bahkan disinyalir mengalami luka cukup parah.

"Sejauh ini, yang melanggar ataupun diduga yang menyebabkan kecelakaan adalah kendaraan roda dua yang melawan arus," ujar Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Bayu Marfiando, Selasa.

Baca juga: Nasib 7 Pengendara Motor Lawan Arah di Lenteng Agung: Sudah Tertabrak Truk, Kena Tilang Pula

Lebih lanjut, Bayu mengatakan, sampai saat ini pengendara truk belum terbukti secara sengaja menabrakkan kendaraannya ke arah pemotor.

"Apakah ada dugaan kesengajaan atau tidak dari pengendara mobil, itu masih kami dalami. Sejauh ini, yang diduga sebagai penyebab kecelakaan adalah karena kendaraan melawan arus," tegas Bayu.

Kena tilang

Setelah menderita luka-luka akibat tertabrak truk bermuatan bata hebel, Selasa (22/8/2023) pagi, tujuh pengendara itu juga ditilang oleh polisi karena berkendara di jalur yang tak semestinya.

Tidak hanya kena sanksi berupa tilang, semua pengendara motor yang melawan arus juga bisa dikenai sanksi pidana.

Baca juga: Polisi: Tujuh Motor Tertabrak Truk di Lenteng Agung karena Lawan Arah

Mereka bakal dipidana andai hasil penyelidikan menyatakan bahwa penyebab kecelakaan itu murni karena kendaraan roda dua melawan arah.

"Kalau ternyata hasil penyidikannya mereka salah, ya mereka juga bisa dipidan walaupun kerugiannya hanya kerugian materiil. Tapi nanti mekanisme kecelakaan lalu lintasnya yang akan kami terapkan," kata Bayu.

Adapun sopir truk berinisial AS (33) mengaku berkendara di jalur yang benar. AS mengemudikan truk berwarna hijau dengan mengikuti peraturan lalu lintas yang berlaku.

Akibatnya, pengendara melawan arus yang berada di sisi kiri truk itu luput dari pandangan S. Berdasarkan keterangan AS, dia kaget karena ada kendaraan yang cukup kencang melaju di sampingnya.

Baca juga: Kronologi Truk Tabrak 7 Pengendara Motor di Lenteng Agung, Korban Disebut Lawan Arah

"Jadi dia melihat ke sebelah kanan. Namun, tiba-tiba ketika dia melihat ke arah depan, ada motor yang melawan arus, dia kaget dan tertabraklah beberapa kendaraan roda dua itu," tutur Bayu.

ETLE mobile "mangkal" di TKP

Polisi menempatkan ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) Mobile di lokasi yang tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan lalu, pada Rabu (23/8/2023) sore.

Pantauan Kompas.com di lokasi, mobil polisi yang dilengkapi dengan ETLE Mobile tiba sekitar pukul 16.15 WIB. Mobil Daihatsu D-Max itu kemudian langsung merekam lalu lintas.

Selama 60 menit "mangkal" di lokasi, tidak ada satu pun kendaraan roda dua yang melawan arah. Semua pemotor memilih untuk mengurungkan niatnya dan melewati jalur yang sesuai.

Baca juga: Duduk Perkara Content Creator Nyaris Diamuk Massa Saat Bikin Konten Tegur Pengendara Lawan Arah

Semua pemotor memilih untuk mengurungkan niatnya dan melewati jalur yang sesuai. Masyarakat yang tadinya hendak melawan arah langsung mengarahkan stang motornya ke arah kiri dan melaju ke arah Depok.

(Penulis : Dzaky Nurcahyo | Editor : Ihsanuddin, Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com