JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang batalnya usulan penerapan ganjil genap selama 24 jam dibahas lebih dalam banyak dibaca pada Minggu (27/8/2023).
Berita soal kualitas udara di Jakarta menempati posisi ketiga terburuk di Indonesia pada Minggu (27/8/2023) pagi juga banyak dibaca.
Baca juga: Ikut Uji Coba LRT Jabodebek, Warga Bekasi: Bayangkan Kami yang Kerja di Thamrin Naik ini, Wow...
Kemudian, penelusuran Stasiun Dukuh Atas yang dilakukan Kompas.com sebelum PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengoperasikan 18 stasiun Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek juga banyak dibaca. Berikut paparannya:
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menilai, usulan penerapan ganjil genap selama 24 jam hanya akan mempersulit warga Ibu Kota.
Ganjil genap 24 jam merupakan usulan untuk mengatasi polusi DKI Jakarta.
Warga Ibu Kota dinilai bakal merasa kesulitan karena sudah terbiasa dengan penerapan ganjil genap pada waktu-waktu tertentu saja. Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Gugurnya Usulan Perpanjangan Aturan Ganjil Genap Jadi 24 Jam
Kualitas udara di Jakarta menempati posisi ketiga terburuk di Indonesia pada Minggu (27/8/2023) pagi.
Dikutip dari laman IQAir pukul 06.00 WIB, US air quality index (AQI US) atau indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 169 atau masuk kategori tidak sehat.
Kualitas udara tidak sehat ini diprediksi bakal terjadi sampai 29 Agustus 2023 atau lima hari ke depan. Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Kualitas Udara Buruk, KPBB Akan Gugat Pemerintah dan Industri Atas Kerugian Dampak Pencemaran
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengoperasikan 18 stasiun Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek di sejumlah wilayah.
Salah satunya yakni Stasiun Dukuh Atas di Jakarta Selatan. Stasiun Dukuh Atas merupakan stasiun awal dari layanan LRT Jabodebek.
Tim Kompas.com berkesempatan untuk mengunjungi Stasiun Dukuh Atas pada Minggu (27/8/2023). Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Cerita Warga Menikmati Pemandangan Tol dan Gedung Tinggi Saat Naik LRT Jabodebek
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.