Irsyad mengatakan, dengan kesamaan latar belakang itu, pelaku bersama-sama menyasar kelompok dari komunitas yang sama.
Mereka lantas menyasar Imam, penjual di toko kosmetik di Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, yang juga berasal dari Aceh.
"Tidak saling kenal, tapi korban ini adalah komunitas orang-orang di tempat itu, apa kegiatannya mereka tahu, sehingga mereka melakukan pidana itu (penculikan dan pemerasan)," tutur Irsyad.
Diberitakan sebelumnya, tiga oknum TNI berinisial Praka RM, Praka J, dan Praka HS, menculik dan menyiksa warga sipil asal Aceh bernama Imam Masykur (25).
Baca juga: Imam Masykur Dianiaya hingga Tewas oleh Oknum Paspampres, TNI AD Tunggu Hasil Visum
Awalnya, ketiganya hendak memeras Imam yang berprofesi sebagai penjual obat ilegal itu.
Tapi pemerasan dilakukan melalui penyiksaan hingga akhirnya Imam meninggal dunia.
Praka RM bertugas sebagai anggota Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan. Sementara, Praka HS bertugas sebagai anggota Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat.
Sementara Praka J bertugas sebagai anggota Kodam Iskandar Muda.
Ketiganya kini ditahan di Pomdam Jaya Jayakarta dan sudah ditetapkan tersangka atas kasus penculikan dan penyiksaan terhadap Imam.
(Penulis: Rizky Syahrial, Joy Andre | Editor: Nursita Sari, Ambaranie Nadia Kemala Movanita).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.