JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah penumpang kereta Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek memuji pemandangan kota Jakarta yang tersaji dari ketinggian.
Menurut mereka, pemandangan gedung-gedung pencakar langit dan sudut perkotaan terasa lebih luas saat menumpang moda transportasi tanpa masinis ini.
Suharto (75), misalnya. Walau sudah lanjut usia, ia tetap semangat menjajal LRT pada hari kedua sejak diresmikan, Senin (28/8/2023).
Pensiunan perusahaan tambang itu mengaku menikmati perjalanan 50 menitnya dari Stasiun Jatimulya menuju Stasiun LRT Dukuh Atas di Jakarta Selatan.
Baca juga: Ragam Alasan Penglaju Terbantu oleh LRT, dari Hemat Waktu hingga Terhindar Ruwetnya Transit
"Ah luar biasa. Saya kagumlah, bangga, pemandangannya luar biasa seperti di luar negeri. saya ngimpi ini terwujud. Pernah waktu ke Singapura saya mikir kapan ya negara kita punya kayak gini haha," ujar dia di Stasiun LRT Dukuh Atas, Selasa.
Suharto memuji LRT yang merupakan produk karya anak bangsa. Ia mengaku berdecak kagum saat melihat bagian dalam kabin LRT.
"Ini kan karya anak bangsa ya, sudah mirip-mirip lah kereta impor. Makanya pak presiden kan bilang jangan beli, enggak usah, bikin sendiri, kan terbukti bagus bikinannya," sambung dia.
Selain Suharto, penumpang bernama Anita (52) juga merasakan hal serupa.
Baca juga: Jangan Sampai Ketinggalan, Ini Jadwal Keberangkatan Awal dan Akhir Kereta LRT Jabodebek
Anita yang datang bersama teman-temannya dari Bekasi mengaku senang melihat pemandangan kota dari dalam LRT.
"Dari Bekasi Utara, memang ke sini pengen tahu mau coba. Sejauh ini enak nyaman, pelayanan luar biasa.
Senang sama pemandangannya ya. Kalau naik MRT, KRL kan enggak gitu kelihatan, ini enak," ucap Anita.
Sedangkan ketika ditanya pengalaman lainnya saat menaiki LRT ini, Anita sempat menyorot soal pengereman yang menurut dia masih kurang halus saat LRT akan berhenti.
"Cuma kalau di kereta pas berhenti masih kasar yaa, kurang pakem kayaknya haha," ujar dia sembari tertawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.