JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menyebut penyemprotan jalan untuk mengatasi polusi di Ibu Kota bakal disesuaikan dengan keputusan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Sebelumnya, ada perbedaan keterangan antara Asep dengan Heru Budi terkait kelanjutan penyemprotan air ke jalan. Asep menyebut penyemprotan akan dihentikan, sedangkan Heru menyatakan tetap dilanjutkan.
"Soal penyemprotan (air) di darat kami ikut kebijakan pemerintah pusat sesuai keputusan Gubernur," ujar Asep saat dikonfirmasi, Jumat (1/9/2023).
Baca juga: Beda Statement dengan Heru Budi, Kadis LH Kini Lempar Urusan Penyemprotan Jalan ke Damkar
Asep mengakui memang ada perdebatan soal kelanjutan penyemprotan air ke jalan dengan water cannon. Apalagi, ada hasil kajian yang menyebut upaya itu tidak efektif.
"Ini masih debatable, rujukan dari China menyatakan tidak efektif. Tapi kondisi geografi dan iklim Indonesia beda dengan China. Di negara lain ada yang efektif. Kalau ternyata diperbolehkan pasti kami lanjutkan. Kajian lagi dibuat BRIN dan Kemenkes," ucap Asep.
Sebelumnya, Asep mengatakan penyemprotan jalan untuk mengatasi polusi udara kemungkinan tidak lagi dilakukan.
"Kemungkinan enggak (dilanjutkan). Seperti disampaikan pak Gubernur kemarin bahwa water cannon itu mungkin di sebagian negara itu tidak baik karena memang kondisi cuaca dan iklimnya berbeda," kata Asep kepada wartawan di Hotel Ayana, Jakarta Pusat, Rabu (30/8/2023).
"Jadi, kami tetap akan evaluasi terhadap upaya penyemprotan menggunakan water cannon tersebut," tutur dia.
Baca juga: Guru Besar FKM UI: Penyemprotan Air di Jalan Tidak Efektif Kurangi Polusi
Selain itu, kata Asep, penyemprotan air ke jalan dikhawatirkan malah menyebarkan partikel debu jalanan.
Hal itu yang menjadi bahan evaluasi bagi Pemprov DKI Jakarta untuk mencari jalan keluar menekan polusi udara.
"Itu (penyemprotan air ke jalan) yang bisa jadi bahan evaluasi kami. Apakah water cannon itu dilanjutkan atau tidak," jelas dia.
Penyemprotan air ke jalan menggunakan mobil pemadam kebakaran dianggap tidak efektif mengatasi polusi udara di Ibu Kota.
Namun, pernyataan berbeda disampaikan Heru. Ia akan tetap melanjutkan penyemprotan jalan dengan water cannon untuk menekan polusi udara.
"Tidak (dihentikan). Tetap lanjut dan jalan. Memang kenapa, diprotes?" kata Heru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.