Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pabrik Sepatu, Tisu, dan Keramik di Tangsel Ditengarai Sumbang Polusi Udara

Kompas.com - 01/09/2023, 21:13 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup Tangerang Selatan menyebutkan terdapat tiga industri yang berpotensi menyumbang polusi udara di areanya.

Ketiganya adalah industri pembuatan sepatu, tisu dan keramik.

Kepala Dinas LH Tangerang Selatan, Wahyunoto Lukman mengatakan, hal itu berdasarkan hasil pengecekan bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ((KLHK) beberapa hari lalu.

"Kalau di Tangsel ada tiga industri (penyumbang polusi). Ada pabrik sepatu, ada industri peleburan kertas dan industri keramik, " kata Wahyunoto, Jumat (1/9/2023).

Baca juga: Aturan Baru, Perusahaan Industri di Jabodetabek Harus Lapor Gas Buang Seminggu Sekali

Ia menambahkan, meski industri pabrik sepatu di Tangerang Selatan tidak menggunakan batu bara sebagai bahan baku pembakarannya, terdapat emisi gas buang yang dihasilkan dari sana.

Sedangkan, industri pembuatan tisu itu menggunakan batu bara ketika memproses peleburan kertas.

"Satu lagi, pabrik keramik. Ini bukan dari bahan bakarnya, melainkan keramik yang dari batu kapur, jika terlepas ke udara akan berpotensi," tambah Wahyunoto.

Penyumbang polusi di Jakarta

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta menemukan 48 aktivitas industri yang mengakibatkan pencemaran lingkungan, termasuk di antaranya polusi udara di Ibu Kota.

Baca juga: Dinas LH Sebut 3 Industri di Tangsel Berpotensi Sebabkan Polusi Udara

Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Sarjoko menjelaskan, terdapat 114 aktivitas industri potensial yang dijalankan oleh sejumlah pabrik di wilayah administratif Jakarta.

Berdasarkan hasil pemantauan, terdapat 1.574 cerobong yang dioperasikan oleh perusahaan untuk pembuangan gas hasil proses produksi ke udara.

"Hasilnya 66 dari 114 kegiatan perusahaan tersebut hasilnya adalah taat, dan 48 lainnya tidak taat," ujar Sarjoko di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (24/8/2023).

Janji akan ditindak

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan bakal menindak pabrik yang menimbulkan polusi dengan bekerja sama KLHK.

Baca juga: Dinas LH DKI: 48 Industri di Jakarta Cemari Lingkungan, Termasuk Sebabkan Polusi

"Ya bareng terus dengan Dinas LH untuk penegakan," ujar Heru usai uji coba LRT Jabodebek pada Jumat (25/8/2023).

Sebagai langkah nyata, Pemprov DKI telah menindak pabrik pembuatan arang di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur. Saat ini, industri tersebut telah dilarang beroperasi.

Heru mengatakan, Pemrov DKI bersama KLHK akan menindak industri di Ibu Kota yang dapat menyumbang polusi untuk mengatasi kualitas udara yang buruk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com