JAKARTA, KOMPAS.com - Rusunawa Marunda Blok C5 yang atapnya ambruk dan kondisi bangunannya sudah tidak layak ini mulai dibangun pada 2004.
Hal tersebut diketahui berdasarkan penjelasan dari Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) II Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta, Uye Yayat Dimyati.
Secara keseluruhan, Rusunawa Marunda memiliki 29 blok.
Baca juga: Atap Beton Rusunawa Marunda Blok C5 Ambruk, Warga: Bangunan Sedikit Keropos
"Dari 29 blok itu, Cluster C itu yang paling pertama dibangun," kata Uye saat ditemui Kompas.com di Kantor UPRS II Dinas PRKP DKI Jakarta, Rusunawa Marunda Blok D2, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (4/9/2023).
Menurut data yang ia pegang, Cluster C yang memiliki lima blok itu dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Yang melaksanakan dari Kementerian PUPR. Jadi, dibangun dari APBN, Kementerian. Setelah itu, diserahkan ke Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta," ujar Uye.
"Sama seperti (Rusunawa) Rawa Bebek. Kan dulu dibangun oleh Kementerian, setelah itu diserahkan. Jadi, seperti itu. Nah, itu (Rusunawa Marunda) dibangun dari 2004," ucap Uye melanjutkan.
Uye mengungkapkan,pembangunan Rusunawa Marunda Cluster C selesai pada 2005 dan mulai dihuni pada 2006.
Baca juga: Tak Layak Huninya Blok C Rusunawa Marunda: Bangunannya Keropos, lalu Atapnya Ambruk
Diberitakan sebelumnya, atap beton Rusunawa Marunda Blok C5 ambruk pada Rabu (30/6/2023) sekitar pukul 21.30 WIB.
Beruntung, tidak ada korban jiwa atas insiden tersebut.
Setelah insiden tersebut, Dinas PRKP memuaskan untuk merelokasi warga Rusunawa Marunda Cluster C ke Rusunawa Nagrak.
Meski begitu, sosialisasi relokasi ke Rusunawa Nagrak sudah dimulai pada Maret 2022. Namun, tertunda karena saat itu lonjakan Covid-19 terjadi.
Relokasi dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menyatakan Rusunawa Marunda Cluster C sudah tidak layak huni dan membahayakan warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.