Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suporter Ricuh Usai Pertandingan Persija Vs Persib. Kriminolog: Ada Pemicu Hal Kecil Jadi Besar

Kompas.com - 05/09/2023, 20:42 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kriminolog dari Universitas Budi Luhur, Chazizah Gusnita, menyebut, kekerasan antarsuporter klub sepak bola bisa jadi disebabkan hal sepele yang kemudian dipicu menjadi masalah besar.

Ia mencontohkan hal sepele itu seperti senggolan atau saling menatap.

Dengan kondisi lingkungan yang padat, kontak fisik dan non-fisik itu bisa menyebabkan situasi menjadi panas.

"Kondisi itu padat, penuh, kemudian gerak-gerakan dalam kondisi itu, bisa bermacam-macam, yang akhirnya tersenggol atau saling menatap. Dengan kondisi itu, sensitivitas lebih tinggi, jadi mempengaruhi psikologis mereka (massa)," kata Chazizah kepada Kompas.com, Selasa (5/9/2023).

Baca juga: Ketum Jakmania Duga Kericuhan Suporter di Bekasi Dipicu Hasil Seri Persija Vs Persib

Selain hal-hal kecil tersebut, Chazizah juga menyebut ada kondisi adrenalin yang meningkat ketika penonton datang ke sebuah pertandingan sepak bola.

Adrenalin itu terkait keinginan tim yang didukungnya menang.

Namun, saat kondisi itu tidak tercapai sementara adrenalin dari massa sudah meningkat, maka cara meluapkan keinginan yang tak tersalurkan itu dilakukan dengan cara lain.

"Kondisi adrenalin lagi tinggi, psikologisnya juga. Namun, apa yang mereka inginkan tidak tercapai. Misalnya, mau menang tapi ternyata seri atau bahkan kalah. Akhirnya, bagaimana meluapkannya? Bahagia juga tidak bisa, yang ada kecewa," ucap dia.

"Nah, karena peristiwanya banyak gerakan yang mengakibatkan efek macam-macam, akhirnya ya sudah, terjadi lah (kericuhan)," tutur Chazizah lagi.

Baca juga: Ketum The Jakmania dan Persija Minta Maaf, Kini Macan Kemayoran Tak Bisa Main di Bekasi untuk Laga Berisiko Tinggi

Sebelumnya diberitakan, suporter The Jakmania ricuh usai pertandingan lanjutan BRI Liga 1 yang mempertemukan antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung pada Sabtu (2/9/2023).

Kericuhan terjadi tepat ketika peluit tanda akhir pertandingan ditiup. Ribuan suporter The Jakmania turun dari area tribun.

Sambil menuruni tangga tribun, ribuan suporter itu menyanyikan lagu-lagu bernada provokatif kepada kedua tim, baik tim lawan atau tim Persija Jakarta.

Di area luar atau tepatnya di pintu 17 Stadion Patriot Candrabhaga, ada beberapa anggota The Jakmania yang menyisiri jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan.

Tak beberapa lama kemudian, satu orang pemuda tiba-tiba jadi sasaran amukan massa.

Baca juga: Sesalkan Kericuhan Usai Laga Persija Vs Persib, Ketum Jakmania: Kami Bisa Belajar dari Kesalahan

Pemuda yang jadi bulan-bulanan massa itu kemudian langsung diamankan oleh beberapa anggota The Jakmania yang juga merupakan koordinator wilayah.

Ia langsung dibawa pintu masuk 17 Stadion Patriot Candrabhaga untuk menghindari amukan massa.

Keributan itu juga terjadi antar sesama suporter The Jakmania.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com