Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Desakan Ekonomi Jadi Alasan Mahasiswa Terjerumus Jual Beli Ganja...

Kompas.com - 06/09/2023, 08:33 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tuntutan melunasi iuran perkuliahan semester sembilan, membuat RP (23), mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta nekat menjual ganja.

Barang haram itu dia jual kepada teman-teman kampus seharga Rp 50.000.

"Uangnya buat bayar kuliah karena orangtua bisa biayai cuma sampai semester delapan. Ya sudah, mungkin saya jual ini (ganja) biar biaya (kuliah) bisa langsung lunas," kata RP saat ditemui Kompas.com di Mapolsek Tambora, Selasa (5/9/2023).

Ia sebelumnya hanya menjual ganja dalam bungkusan kecil, yang dibeli dari pengedar lain. Seiring berjalannya waktu, RP mendapatkan pesan melalui direct message Instagram.

Pemilik akun tersebut awalnya membahas soal Vespa lantaran RP dan sang pengedar sama-sama menyukai sepeda motor ini.

Baca juga: Mahasiswa Jual Ganja di Kampus, Berawal Ditawari Teman lalu Beli Lewat Instagram

“Pas saya lagi touring ke Jogja, di-DM, 'Bro vespaan sampai Jogja nih', mengobrol terus dia mau cari-cari tentang Vespa. Ya sudah sharing tentang Vespa,“ ujar RP.

Pemilik akun @Echsan itu lalu menawarkan ganja kepada RP. Paketan ganja bakal dikamuflase menjadi sparepart motor Vespa. Akhirnya RP sepakat dan membeli ganja seberat 1,2 kilogram dari Medan menuju Jakarta seharga Rp 6 juta.

“Pertamanya itu enggak yakin benar-benar sampai. Karena diyakinin dia itu, karena dia bilang ‘Saya sudah kirim ke mana saja’,” ucap dia.

Alhasil, ganja itu dikirim ke rumah RP di bilangan Jakarta Timur. Namun, belum sampai ganja ke tangan pelanggan, RP ditangkap polisi. Ia mengaku baru dua bulan ke belakang menjual ganja.

Baca juga: Alasan Mahasiswa di Jakarta Jual Ganja, Butuh Uang untuk Bayar Kuliah

Pusing tugas kuliah

Selama setahun ini, RP juga mengonsumsi ganja yang dibelinya dari seorang teman di kampus. Tugas yang menumpuk membuat mahasiswa semester akhir ini mencari jalan lain untuk menenangkan pikirannya.

"Iya buat nenangin, karena membuat laporan terus ya saya bertanya 'ini mau sampai kapan kelar laporannya pusing.' Laporan kerja praktikum semuanya," jelas RP.

"Kalau tambah semester makin rumit lagi, laporannya itu makin enggak kuat dikerjakan," lanjut dia.

Baca juga: Pengakuan Mahasiswa Penjual Ganja, Awalnya Konsumsi Sendiri karena Pusing Tugas Kuliah

Mahasiwa Fakultas Teknik ini tengah berkumpul bersama temannya ketika pertama kali ditawari ganja. RP langsung mencoba dan merasa ketagihan. Dia pun kembali membeli ganja dari seseorang yang dikenalnya bernama Edo seharga Rp 100.000.

"Jadi pas pakai ganja sudah enggak sempat kerjain laporan. Sudah tidur saja, jadi besok bangun kerjakan lagi. Kalau sudah tidur, mau dikerjakan lagi jadi tenang," tutur RP.

Tak setiap hari pelaku mengisap barang haram itu. Namun, kata dia, ganja sudah layaknya tempat pelarian di kala rasa penat mengerjakan tugas kuliah menghampiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com