Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Konten Tegur Pengendara Lawan Arah di Slipi, Kru Laurendra Hutagalung Diteriaki dan Dilempar Batu

Kompas.com - 06/09/2023, 16:54 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kru kreator konten Laurendra Hutagalung diteriaki dan dilempar batu di Flyover Slipi, Jalan Kemanggisan Utama, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (5/9/2023).

Peristiwa itu bermula ketika Laurendra beserta timnya membuat konten menegur pengendara yang melawan arah.

Kru Laurendra pun cekcok mulut dengan warga, termasuk pengemudi ojek online (ojol). Beberapa orang mengatakan bahwa para kreator konten itu tak berhak mengatur lalu lintas.

"Banyak teriakan, 'Itu bukan tugas lu hei. Polisi lu?'. 'Lah ini tugas kita bersama', saya bilang begitu, yang di atas (Flyover) juga teriak-teriak," kata Laurendra saat dihubungi, Rabu (6/9/2023).

Baca juga: Laurendra Hutagalung Ribut Lagi dengan Pengendara Motor Lawan Arah, Kali Ini di Flyover Slipi

Menurut Laurendra, kala itu suasana di jalanan cukup semrawut. Meski demikian, warga yang ditegur pada akhirnya memutar balik kendaraannya.

Namun, salah satu pengendara motor tetap nekat melawan arah. Pengendara motor itu lalu terjatuh setelah ditarik kru Laurendra.

"Jadi tarikan ini bukan tarikan sengaja, maksudnya jangan (lawan arah). Jatuhlah, dia goyang," ucap Laurendra.

Baca juga: Satu Pengendara Motor Jatuh karena Ngeyel Lawan Arah di Slipi, Berujung Kru Laurendra Hutagalung Ditimpuki Batu

Hal ini memicu amarah warga sekitar. Warga dan sejumlah pengemudi ojol melempari Laurendra dengan batu.

Setidaknya ada empat batu berukuran besar yang dilempar ke arah Laurendra dan timnya, tetapi tidak mengenai mereka.

Laurendra mengaku tak akan membawa permasalahan tersebut ke jalur hukum.

"Enggaklah (melapor), itu kan hal biasa, maksudnya lempar batu, tetapi kalau kena kepala ya bolehlah lapor," ujar Laurendra.

"Soalnya enggak kena, dia juga kayaknya lempar itu tanggung itu dari ujung kolong. Dia rada-rada takut juga lempar ke kami, enggak sampai, soalnya jarak kami agak jauh," lanjut dia.

Baca juga: Tetap Bikin Konten Usai Krunya Dipukuli, Laurendra Hutagalung: Enggak Kena Mental, Kami Terus Mengedukasi

Laurendra mengaku telah meminta izin untuk membuat konten di Flyover Slipi kepada kepolisian.

Dengan alasan keamanan, polisi akhirnya menemani kegiatan menegur pengendara lawan arah di sana.

"Habis dia lempar (batu), keluar buser tiga orang mengamankan. Diajak mengobrol, enggak ditangkap ya, cuma diamanin. (Kata polisi), 'Jangan buat kayak begitu, jangan lempar batu'," tutur Laurendra menirukan percakapan polisi kepada warga.

Setelah 40 menit menegur pengendara lawan arah di lokasi, kru kreator konten ini pun membubarkan diri. Pasalnya, kondisi saat itu pun tidak lagi kondusif.

"Akhirnya lanjut lagi nih sampai 10-15 menit, kemudian kami membubarkan diri karena makin banyak, ya kami mundur sajalah," kata Laurendra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com