Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Klaim Swasta Bersedia Pasang "Water Mist", tapi Terkendala Ketersediaan Alat

Kompas.com - 08/09/2023, 19:17 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengeklaim, hampir semua perusahaan swasta di Ibu Kota berkomitmen memasang water mist generator.

Namun, keinginan pihak swasta membantu mengatasi masalah polusi udara dengan teknologi tersebut, terkendala ketersediaan water mist generator yang terbatas.

"Gedung-gedung swasta sudah siap untuk menyelenggarakan water mist sendiri. Hanya saja kendalanya adalah ketersediaan dari generatornya," ujar Juru Bicara Satgas Pengendalian Pencemaran Udara DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/9/2023).

Baca juga: Pemprov DKI Terkendala Ketersediaan Water Mist Generator untuk Tangani Polusi

Ani belum mengetahui secara pasti berapa banyak water mist generator yang bisa diproduksi dan tersedia dalam waktu dekat.

Dia hanya menegaskan, pemerintah daerah bersama swasta memiliki komitmen yang sama dalam hal mengatasi masalah polusi udara di Ibu Kota.

"Nanti akan dikonfirmasi lebih lanjut, saya enggak tahu yang sudah ready di sana ada berapa. Intinya semuanya, kami sudah komitmen untuk memasang water mist," kata Ani.

Baca juga: Pemprov DKI: Baru 3 Perusahaan Swasta yang Pasang Water Mist untuk Atasi Polusi

Anggota Satgas Pengendalian Pencemaran Udara DKI Jakarta Erni Pelita Fitratunnisa menjelaskan, setiap gedung idealnya memiliki empat unit water mist generator.

Namun, sampai saat ini baru 10 alat water mist yang telah tersedia dan terpasang di sejumlah gedung di DKI Jakarta.

"Jadi memang idealnya, harusnya itu empat sampai lebihlah punya water mist. Tapi sekali lagi, (peneliti BRIN) penemu water mist ini punya keterbatasan dalam memproduksi," ujar Erni.

Secara terperinci, terdapat dua alat yang terpasang di Gedung Balai Kota DKI Jakarta. Selain itu, alat serupa juga dipasang di lima kantor wali kota dan tiga perusahaan swasta.

Pemasangan water mist ini menjadi salah satu upaya untuk mengatasi masalah polusi.

Upaya lain yang dilakukan Pemprov DKI yakni menerapkan work from home (WFH) bagi 50 persen aparatur sipil negara (ASN), melakukan uji emisi, dan menyemprot jalan menggunakan mobil water cannon.

Namun, upaya-upaya tersebut belum mampu memperbaiki kualitas udara Jakarta. Sampai saat ini, kualitas udara Jakarta masih masuk kategori buruk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com