JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengatakan, revitalisasi Rusunawa Marunda dan Komarudin menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Pernyataan Joko ini berbeda dengan Pelaksana tugas (Plt) Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta Retno Sulistyaningrum yang menyebut revitalisasi tanpa APBD.
"Iya pakai (APBD) lah. Sedang proses. Langsung (revitalisasi) tahun 2023 ini. Namanya rusak harus segera dibereskan," ujar Joko saat ditemui di Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (8/9/2023).
Baca juga: Pemprov DKI Tak Gunakan APBD agar Revitalisasi Rusunawa Marunda Lebih Cepat
Namun, Joko belum dapat memastikan kapan perbaikan Rusunawa Marunda dimulai.
Menurut Joko, saat ini perencanaan itu sedang dibahas oleh DPRKP, termasuk soal total anggaran yang dikeluarkan untuk perbaikannya.
"Ini sedang dibereskan. Soal anggaran itu nanti dilihat dulu ya. Karena lagi dihitung secara teknis," ucap Joko.
Retno sebelumnya menjelaskan, saat ini revitalisasi masih perencanaan. Namun, ia memastikan revitalisasi itu bakal dilaksanakan pada tahun ini.
"Diupayakan secepatnya saat ini masih proses perencanaannya," ujar Retno.
Baca juga: Pemprov DKI Pastikan Revitalisasi Rusunawa Komarudin Juga Tak Gunakan APBD
Revitalisasi Rusunawa Marunda itu akan melibatkan pihak swasta, tetapi berbeda dengan dana corporate social responsibility (CSR).
Perbaikan Rusunawa Marunda disebut akan menggunakan skema Surat Persetujuan Penunjukan Penggunaan Lokasi/Lahan (SP3L) atau Koefisien Lantai Bangunan (KLB).
"Kenapa tak pakai APBD perubahan? Karena APBD perubahan terbit bulan Oktober dan seluruh pekerjaan harus selesai Desember," ucap Retno.
Untuk diketahui, atap beton Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, tepatnya di Blok C5, ambruk pada Rabu (30/8/2023) malam.
Sekretariat Jenderal Forum Masyarakat Rusunawa Marunda (FMRM) Maulana mengungkapkan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca juga: Pemprov DKI Belum Berencana Turunkan Tarif Sewa Rusun Nagrak untuk Warga Rusunawa Marunda
"Jadi, tanggal 30 Agustus kemarin, kan atapnya beton ya, jatuh dari atas. Atapnya jeblos ke bawah," kata Maulana saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (3/9/2023).
Tidak ada korban jiwa saat atap beton tersebut runtuh. Biasanya, kata Maulana, tidak sedikit anak kecil bermain di bawahnya pada jam-jam tersebut.
"Alhamdulillah di sana enggak ada korban nih warga, enggak ada yang tertimpa," kata Maulana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.