Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Pengamat Pertanian Apresiasi Jakarta Berhasil Jaga Inflasi dengan Ketersediaan Pangan

Kompas.com - 12/09/2023, 12:00 WIB
A P Sari

Editor

KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyabet penghargaan sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Terbaik untuk wilayah Jawa dan Bali dalam ajang TPID Award 2022. Penghargaan ini diberikan Presiden Joko Widodo karena Pemprov DKI berhasil menjaga laju inflasi dengan ketahanan pangan.

Penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi Hartanto menyatakan, penghargaan tersebut dapat diraih berkat sinergi dan kerja sama Pemprov DKI Jakarta dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bidang ketahanan pangan, yaitu Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Dharma Jaya, PT Tjipinang Food Station, dan Perumda Pasar Jaya, berjalan dengan baik

Tidak hanya itu, lanjut Heru, penghargaan tersebut juga buah dari usaha Bank Indonesia (BI) Perwakilan DKI Jakarta dan stakeholders yang berhasil menjaga laju inflasi di Ibu Kota.

"Ke depannya, kami harus tetap menjaga komunikasi yang sudah terjalin dengan baik untuk menghasilkan kebijakan, demi menjaga ketahanan pangan yang dapat mengendalikan inflasi. Kami juga terus berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) terkait sinkronisasi data untuk pengendalian ketahanan pangan nasional," kata Heru, seperti diberitakan Beritajakarta.id, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Dorong Pelaku Usaha untuk Lunasi Tagihan PBB dan Manfaatkan Insentif

Ia menambahkan, keberhasilan Pemprov DKI menjaga inflasi juga karena pembelian stok pangan dari daerah untuk dibawa ke Jakarta guna mendorong operasi pasar. Keberhasilan ini mendorong Heru untuk memperkuat jaring pengaman sosial, melalui alokasinya dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2023 dan APBD 2024. 

Terkait masalah tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati mengungkapkan, pihaknya mengupayakan beberapa langkah untuk menjaga laju inflasi dari komponen pangan bergejolak (volatile food). Salah satunya dengan monitoring harga, stok, dan pasokan rutin ke lokasi sumber pangan sebagai bentuk early warning system.

Adapun beberapa jenis pangan yang akan diawasi oleh DKPKP adalah beras, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, telur ayam ras, daging ayam ras, daging sapi, minyak, goreng, serta gula pasir. 

"Kami akan melakukan pemantauan ke 47 pasar tradisional dan 11 pasar retail modern, termasuk saat situasional khusus, seperti menjelang dan saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) atau kejadian mogok usaha," papar Suharini dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (11/9/2023).

Baca juga: Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas, Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Program Jakpreneur

Selain monitoring, DKPKP juga mengawasi mutu pangan terpadu yang dilakukan secara rutin ke 140 lokasi, melakukan pembinaan dan pelatihan, serta berkoordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemprov DKI Jakarta. 

Dalam menjaga laju inflasi, DKPKP Jakarta menyelenggarakan pula Program Pangan Subsidi Bagi Masyarakat Tertentu dengan menyediakan paket pangan seharga Rp 126.000 yang terdiri dari beras, daging sapi, daging ayam, telur ayam, dan susu. 

Selain itu, DKPKP Jakarta pun akan berkoordinasi dengan badan atau kementerian terkait, BUMD Pangan Pemprov DKI Jakarta, serta BUMD pangan swasta dalam penyediaan dan pendistribusian pangan. Langkah ini dengan melaksanakan gerakan pangan murah, bantuan sarana dan prasarana pertanian serta olahannya. 

Ketersediaan pangan bagi masyarakat

Upaya Pemprov DKI Jakarta dalam menjaga ketahan pangan dirasakan Maisaroh. Ibu rumah tangga yang tinggal di Klender, Jakarta Timur, ini mengaku, sempat merasakan ketidakstabilan harga bawang merah dan cabai merah. Namun, saat ini, harga kedua pangan itu sudah turun, kendati belum kembali normal.

Baca juga: Berikan Keringanan, Pemprov DKI Jakarta Hadirkan Program Pengurangan PBB untuk Masyarakat

“Alhamdulillah, meski harganya naik, stok pangan selalu ada di pasar dan mudah didapatkan," beber Maisaroh yang sering berbelanja ke Pasar Klender untuk membeli bahan makanan, seperti daging dan telur ayam, untuk dikonsumsi bersama keluarganya kepada Kompas.com, Senin (11/9/2023). 

Ia mengaku terbiasa merasakan harga pangan yang tidak stabil. Beruntung, dirinya merupakan salah satu penerima subsidi pangan dari Pemprov DKI Jakarta, sehingga harga bahan pokok yang dibutuhkan lebih murah. 

"Sangat membantu meringankan uang belanja dan saya jadi bisa menyajikan bahan makanan yang bergizi untuk keluarga," urai Maisaroh.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com