JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Rusunawa Marunda Cluster C yang direlokasi ke Rusunawa Nagrak mengeluhkan sulitnya mengakses transportasi umum.
Bahkan, warga harus menunggu sampai dua jam untuk bisa menumpang angkot gratis mikrotrans.
"Yang bermasalah sekarang ini adalah angkot. Kemarin, warga itu menunggu angkot hampir dua jam, baru dapat angkot," kata Ketua RT 005 RW 12 Kelurahan Marunda Saharudin Samad kepada Kompas.com, Selasa (12/9/2023).
Baca juga: Belum Ada Kesepakatan Tarif Rusunawa Nagrak, Warga: Kalau Enggak Sanggup Bayar, Kami Diusir?
Karena tidak kunjung mendapatkan mikrotrans, warga harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk memesan ojek online.
"Ya dengan terpaksa, mereka naik ojol. Kemarin saya saja terpaksa naik Grab, yang di mana benar-benar sudah enggak ada angkutan umum yang ada," ujar Saharudin.
Dengan begitu, Saharudin meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk memperbanyak angkutan umum demi memudahkan aktivitas warga.
"Yang sekarang warga lagi butuhkan itu penambahan angkutan umum JakLingko, khususnya dari Rusunawa Marunda ke Rusunawa Nagrak, begitu sebaliknya," imbuh Saharudin.
Baca juga: Buah Simalakama Penghuni Rusunawa Marunda: Bertahan Berbahaya, Direlokasi Terbentur Biaya
Warga Rusunawa Marunda direlokasi setelah atap beton Rusunawa Marunda Blok C5 ambruk pada Rabu (30/9/2023).
Beruntung, tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. Lokasi kejadian langsung dibatasi agar tidak ada warga yang melintas di atas puing.
Setelah insiden ini, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta memutuskan untuk merelokasi 451 KK yang tinggal di Rusunawa Marunda Cluster C.
Relokasi ini juga menyusul adanya hasil penelitian dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) pada 2022 yang menyatakan bangunan Rusunawa Marunda Cluster C sudah tidak layak huni dan membahayakan warga.
Warga menerima relokasi tersebut. Namun, mereka menuntut beberapa hal demi keberlangsungan masyarakat di Rusunawa Nagrak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.