TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Ratusan kepala keluarga (KK) di Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, kesulitan mendapatkan air bersih.
Pasalnya, air yang bersumber dari sumur warga mengering akibat musim kemarau yang berkepanjangan.
"Kalau dari data yang diajukan dari beberapa RT, jumlahnya sekitar 700 KK. Itu (laporan) dari 10 RT yang terdampak kekeringan," kata Lurah Keranggan, Madih sata dikonfirmasi, Jumat (15/9/2023).
Kendati begitu, Madih mengatakan, jumlah warga yang terdampak kekeringan itu masih bisa berubah.
Sebab, Madih masih menunggu laporan dari 13 RT lainnya yang berada di wilayah adminstrasi Kelurahan Keranggan.
"Kami masih menunggu, karena kami ada 23 RT, dengan jumlah warga 8.409," ucap dia.
Baca juga: Krisis Air Bersih di Kalideres, PAM Jaya Sebut Setop Suplai karena Kualitasnya Jelek
Madih mengatakan, warganya yang terdampak kekeringan itu sudah berlangsung sejak satu bulan terakhir.
Warga sempat mendapat suplai air bersih dari pompa air Perumahan Lagoon, tetapi tak mencukupi.
"Kami bikin selang-selang untuk warga. Walaupun tidak selalu mencukupi tapi bisa membantu dikit," ucap dia.
Guna mengatasi masalah ini, Madih mengatakan, mobil tangki air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel sudah mulai dikerahkan sejak Kamis (14/9/2023).
"Saya berharap bisa sekontinu mungkin ya sesuai kebutuhan masyarakat, jadi setiap harinya dapat suplai air bersih," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.