Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maling Warung di Depok Beraksi pada Siang Bolong Terekam CCTV

Kompas.com - 16/09/2023, 11:36 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sebuah warung di Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat kemalingan, pada Senin (11/9/2023). Uang dagangan pemilik warung sekitar Rp 1 juta raib digondol maling

Menurut informasi pemilik warung, Purwanti (50), aksi tersebut dilakukan oleh dua orang remaja laki-laki pada siang bolong saat warungnya dalam keadaan sepi.

"Jelang zuhur, sekitar jam 12 siang, biasa bapaknya pergi ke masjid, saya jemur kain di samping. Habis itu saya tutup pintu depan dan masuk ke dalam. Saya mau masak nih, saya tinggal dulu (warungnya)," ujar dia saat ditemui Kompas.com di warungnya, Jumat (15/9/2023).

Baca juga: Dua Maling Motor di Situbondo Ditangkap Setelah Buron Sebulan

"Aktivitas seperti biasa saya masak, cuma sebentar enggak lama. Habis ulek sambal saya balik lagi jagain warung, duduk. Terus saya lihat kok ada yang ganjil ya," lanjut dia.

Merasa curiga, ternyata setelah diperiksa, kaleng penyimpanan uang miliknya sudah tidak ada lagi.

"Apa yang enggak ada ya. Oh iya ini kaleng uang dagangan ke mana ya satu. Terus saya mutar, apa saya ambil ya, apa saya simpan di dalam. Saya bolak-balik," ujar dia.

Karena tak juga menemukan kaleng penyimpanan uang itu, Purwanti pun mengecek CCTV. Dari rekaman itu, ia mengetahui bahwa kaleng uangnya sudah dibawa maling.

"Terus saya ingat, oh iya saya kan ada CCTV. Akhirnya saya cek CCTV, ya allah saya kebobolan nih," lanjut dia.

Purwanti pun memanggil anaknya untuk memberitahu kejadian tersebut.

"Kan anak saya juga lagi kerja di atas, saya panggil anak saya. 'Kak, kak, coba lihat sini deh. Kayaknya ibu kebobolan deh. Uang warung ibu diambil orang'. Anak saya juga lihat CCTV, penasaran," lanjut dia.

Setelah mengecek CCTV dan mengetahui jelas wajah maling tersebut, anak Purwanti pun bergegas mengejar maling bersama sang ayah yang baru saja pulang dari masjid.

"'Ayo Bu, cepat dikejar, ini kita ada identitas nih pelakunya, pakai training kuning, terus di bajunya ada gambar Turki Depok'. Terus dikejarlah, kebetulan bapaknya baru pulang dari masjid. Ngejarlah mereka berdua," kata Purwanti.

Baca juga: Rumah di Kebayoran Baru Dibobol Maling Saat Ditinggal ke Luar Kota, Mazda CX-3 Raib

Namun demikian, walau sudah berkeliling di seluruh area kompleks, suami dan anak Purwanti tidak juga menemukan kedua maling itu.

"Keliling muter-muter ternyata udah enggak ada. Saya pikir malingnya jalan loh, ternyata gitu saya lihat CCTV dari luar ada temannya yang nunggu pakai motor. Cowok dua-duanya nya pelaku dua orang," ungkap dia.

Akibat pencurian ini, Purwanti mengalami kerugian mencapai Rp 1 juta. Uang tersebut, kata Purwanti, sedianya digunakan untuk membeli gas dan air galon pada hari tersebut.

"Satu jutaan, karena itu persiapan saya buat bayar gas. Adalah uang receh Rp 2.000 an, Rp 100.000, kan persiapan untuk bayar gas sama galon," papar dia.

Purwanti mengatakan, kejadian ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian. Ia juga sudah menyerahkan rekaman CCTV berisi wajah pelaku kepada polisi.

"Kemarin itu sudah lapor dan malamnya sudah ditinjau sama Babinsa dan disarankan untuk lapor ke Polsek Sukmajaya.

"Malamnya, bapaknya lapor, bikin laporan, ditindaklanjuti. Polres datang lagi ke TKP membenarkan kejadiannya. Nah kita kasih dah full rekaman CCTV nya, gambar malingnya pelakunya gitu," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com