Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Warga Kampung Bayam, Tak Mampu Beli Tenda Baru dan Sulit Bayar SPP Anak

Kompas.com - 18/09/2023, 18:54 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Toiroh (51), salah satu warga Kampung Bayam yang masih bertahan tinggal di tenda di depan Jakarta International Stadium (JIS), menumpahkan curahan hatinya mengenai pengeluaran sehari-hari.

Toiroh dan warga lainnya mengaku tidak memiliki uang lebih untuk membeli terpal baru sebagai alas dan atap tempat tinggalnya.

Pasalnya, ia harus memenuhi kebutuhan anaknya untuk tugas-tugas sekolah.

“Iya, mau beli terpal baru tapi enggak punya duit. Belum lagi kebutuhan anak sekolah, kan lagi ada yang ujian,” celetuk Toiroh saat ditemui di dalam tenda alias tempat tinggal sementara warga Kampung Bayam, Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (18/9/2023).

Baca juga: Terpal Tenda Warga Kampung Bayam Terbang Tertiup Angin, Balita Hampir Celaka

Untuk diketahui, sebagian terpal tenda warga Kampung Bayam terbang usai tertiup angin beberapa waktu lalu. Sementara itu, tenda yang masih ada terlihat berlubang di beberapa bagian.

Kemudian, Toiroh juga kesulitan membeli lampion yang dibutuhkan anaknya untuk sekolah.

“Anak butuh lampion, itu nangis-nangis minta beli ini (lampion). Ya orang lagi ini (susah), enggak usah (menuntut),” tutur Toiroh.

Namun, dia tidak bisa berbuat banyak. Kemauan anak untuk tugas sekolah akhirnya dipenuhi. Alhasil, Toiroh membeli lampion untuk anak di Pasar Asemka, Taman Sari, Jakarta Barat.

“Iya (disuruh bawa gurunya buat tugas). Dia sampai nangis, mau enggak mau. Iya, ini (tugas) per kelompok, tapi katanya, ‘Kalau mereka enggak bawa, gimana’, gitu kan,” ucap Toiroh.

Baca juga: Begini Rasanya, Setengah Jam Dalam Tenda Tempat Tinggal Sementara Warga Kampung Bayam yang Tergusur...

Curahan hati Toiroh tidak hanya sampai situ. Dia juga mengeluhkan iuran sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) anaknya yang duduk di sekolah menengah pertama (SPP).

“Yang SMP juga begitu, ‘Mama, SPP-nya belum bayar’,” ucap dia.

Saat ditanya apakah dia menunggak SPP setiap bulannya, ibu empat anak itu menjawab lugas.

“Ya begitu deh. Doain saja semoga semuanya cepat selesai,” kata Toiroh.

Sebagai informasi, warga Kampung Bayam tergusur dari kediaman mereka imbas pembebasan lahan proyek Jakarta International Stadium (JIS).

Warga sudah tinggal di tenda sejak November 2022. Mereka mengaku tidak sanggup membayar kontrakan dan menolak untuk pindah ke Rusunawa Nagrak.

Baca juga: Tenda Bakal Dibongkar, Warga Kampung Bayam Bertahan dan Masih Perjuangkan KSB

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com