Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ironi bagi Ojol yang Berusaha Taat Aturan, Akun Kena "Suspend" Setelah Turunkan Penumpang Tak Pakai Helm

Kompas.com - 20/09/2023, 08:07 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Ditolong sesama ojol

Iky terpaksa dibantu rekan sesama ojol untuk mencari nafkah lantaran akunnya kena suspend.

Para rekannya tahu Iky sudah berusaha mengunjungi tempat-tempat yang berpotensi ramai penumpang.

Mereka juga tahu ia sudah mengontak kantornya, meski hasilnya nihil.

Merasa prihatin dengan kondisi Iky yang tidak bisa menafkahi keluarganya, salah satu temannya menawarkan akunnya kepada Iky.

Baca juga: Saat Driver Ojol Kebingungan Cari Uang Usai Akunnya Kena Suspend karena Turunkan Penumpang yang Tolak Pakai Helm

Melalui akun temannya, Iky hanya bisa bekerja setiap pukul 24.00-12.00 WIB. Ini baru dilakukan selama empat hari belakangan.

"Shift-shiftan ini ada saja orderan, satu atau dua orderan. Tapi masih mending daripada enggak dapat penghasilan sama sekali," kata Iky.

"Kayak kemarin (18/9/2023) saja alhamdulillah masih dapat Rp 70.000, masih ada uang untuk dibawa pulang," sambung dia.

Namun, jika dibandingkan dengan masa-masa sebelum akunnya bermasalah, pendapatan harian Iky tergolong menurun.

Saat akunnya masih bekerja, pendapatan kotor yang diperoleh sehari-hari adalah Rp 160.000-Rp 170.000.

Baca juga: Akunnya Kena Suspend sejak Turunkan Penumpang yang Tak Mau Pakai Helm, Driver Ojol Kebingungan Cari Uang

Sementara itu, pendapatan bersihnya Rp 120.000. Meski demikian, Iky bersyukur karena nominal itu masih mencukupi kebutuhan anak dan istrinya.

Masih perjuangkan akunnya

Iky masih ingin mengurus akunnya yang terkena suspend.

Sebab, ia mengeluarkan uang cukup besar untuk mendaftar sebagai mitra aplikator ojol saat ini.

"Untuk sekarang masih mau usahain urus akunnya dulu karena mahal daftarnya, beli atribut sekitar Rp 350.000-an," ucap dia.

Iky mengatakan, pada Senin (18/9/2023), ia dihubungi oleh seseorang yang bekerja di aplikator ojol lainnya. Ia ditawari untuk mendaftar di tempat itu.

"Nawarin mau daftar atau enggak, saya bilang nanti dulu karena masih urusin akun. Kalau daftar ke tempat dia, bayar lagi untuk beli atribut. Sekitar Rp 500.000-Rp 700.000. Uangnya belum ada saya," ungkap dia.

"Daftar itu memang keluar uang untuk bayar atribut. Untuk beberapa pekan ke depan masih diusahakan akun saya, sayang soalnya," sambung Iky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator Busway

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator Busway

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com