DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok M Idris buka suara terkait penggerudukan sebuah kapel atau tempat peribadatan umat kristen yang terletak di Jalan Bukit Cinere Raya, Gandul, Depok.
Adapun kapel itu digeruduk pada 16 September 2023. Massa aksi bahkan sempat mendorong-dorong pagar ruko sebelum akhirnya membubarkan diri.
Namun, pihak kapel mengakui ada persoalan administrasi yang memang belum dirampungkan. Kini, pihak kapel tengah merampungkan persoalan administrasi.
Menanggapi penggerudukan itu, Idris berujar, proses peribadatan di kapel itu kini dilakukan secara virtual selama dua pekan.
"Untuk peribadatan di kapel, tetap dilaksanakan secara online sampai dua pekan. Ini kesepakatan mereka," ungkapnya kepada awak media, Selasa (19/9/2023).
Menurut Idris, dalam waktu dua pekan itu, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan mengecek kelayakan bangunan yang dijadikan kapel tersebut.
Adapun kapel itu berdiri di sebuah ruko. Idris mengatakan, pengecekan dilakukan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Depok.
DPMPTSP Kota Depok tepatnya akan mengecek apakah kapel itu layak untuk dipakai oleh jemaat-jemaatnya.
"Jadi, kelayakan fisik ruko ini akan ditumpangi kapasitas misal berapa (jemaat). Misal, ada 120 jemaat, itu layak enggak secara fisik kapasitasnya," urainya.
Baca juga: Bantah Warga Geruduk Kapel di Depok, Wali Kota Idris: Mau Lihat Doang!
Usai DPMPTSP mengecek kelayakan kapel, hasil pengecekan akan diarahkan kepada pihak kelurahan setempat.
Selain itu, kata Idris, hasil pengecekan akan diserahkan kepada forum komunikasi umat beragama (FKUB) dan Kementerian Agama (Kemenag).
Menurut Idris, FKUB dan Kemenag merupakan pihak yang nantinya akan mengeluarkan keputusan apakah kapel itu dapat beroperasi atau tidak.
"Dengan itu (keputusan FKUB-Kemenag), dia (pihak kapel) mendapatkan izin dari kepala daerah. Kepala daerah tinggal mengizinkan. Seperti itu mengizinkan mereka beribadah," urainya.
Idris menyebutkan bahwa kapel tersebut tidak digeruduk warga. Menurut dia, warga hanya ingin melihat bentuk kapel tersebut.
Baca juga: Wali Kota Idris Sebut Kapel yang Didatangi Warga di Depok Tidak Perlu Izin
Idris pun menyalahkan awak media yang menuliskan aksi penggerudukan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.