JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah membahas rencana revitalisasi Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Pembahasan terkait perbaikan pasar grosir terbesar di Asia Tenggara itu sudah dibahas dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya.
"Sudah saya bilang (ke Pasar Jaya soal revitalisasi)," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (25/9/2023).
Heru menambahkan, Pemprov DKI dan Pasar Jaya juga sudah membahas soal keluhan pedagang Pasar Tanah Abang terkait sepinya pembeli.
"Iya itu akan dibahas dengan Pasar Jaya. Lalu juga nanti dengan UMKM dan teman e-commerce," ucap Heru.
Baca juga: Begini Wajah Tanah Abang yang Sepi Pembeli, Banyak Usaha Gulung Tikar dan Berhenti Beroperasi
Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta sebelumnya mempertanyakan janji Pemprov soal rencana revitalisasi Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Pertanyaan ini muncul setelah Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono dan anggotanya mendatangi Tanah Abang dan mendengarkan keluhan pedagang terkait sepinya pembeli.
"Bahwa Blok G Tanah Abang rencana mau direvitalisasi, tapi kapan?. Sampai hari ini belum ada keputusan," ujar Gembong kepada wartawan pada Jumat (22/9/2023).
Adapun sepinya pembeli yang dialami oleh pedagang di Blok G Pasar Tanah Abang karena dinilai tak ada skybridge yang menuju ke lokasi.
Saat ini, skybridge yang ada di Tanah Abang hanya terintegrasi pada Blok A, B dan F.
Baca juga: Blok G Pasar Tanah Abang Sepi Pembeli, F-PDIP: Karena Tak Terhubung Skybridge
Gembong menjelaskan, skybridge untuk mengintegrasikan Blok G Pasar Tanah Abang belum dibangun karena gedung tersebut direncanakan bakal direvitalisasi.
"Skybridge itu kan tidak terhubung dan terkoneksi ke blok g. Kenapa tidak terhubung ? Karena rencana ini mau direvitalisasi kan. Tapi revitalisasi ini tidak kunjung dieksekusi. Persoalannya di situ," ucap Gembong.
Sejumlah ruko yang berada di lantai satu Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, tutup.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Jumat (22/9/2023), lantai satu Blok G di pasar grosir terbesar di Asia Tenggara sepi pedagang dan pembeli.
Rolling door dari sederet ruko di lokasi tertutup. Hanya ada kertas peringatan yang ditempelkan di penutup ruko tersebut.
Terdapat logo Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya di kertas yang tertempel di rolling door ruko.
Kertas itu berisi peringatan, para pedagang belum membayar biaya sewa sejak beberapa bulan terakhir.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.