TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi menangkap tujuh anggota organisasi masyarakat (ormas) yang menyerang Pasar Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
Kapolresta Tangerang, Kombes Sigit Dany Setiyono mengatakan, mereka ditangkap karena diduga telah melakukan pengeroyokan dan perusakan di Pasar Kutabumi.
Mereka ditangkap pada Selasa (26/9/2023) dini hari.
Baca juga: Sore Mencekam di Pasar Kutabumi, Anggota Ormas Serang Pedagang dan Jarah Dagangan...
"Kami amankan tujuh orang yang kemudian kami tindak lanjuti dengan pemeriksaan," kata Sigit kepada wartawan, Selasa.
Sigit mengatakan, tiga orang dari tujuh anggota ormas itu telah ditetapkan sebagai tersangka.
Empat orang lainnya masih berstatus sebagai saksi.
Dalam pemeriksaan, Sigit mengungkapkan, ada surat perintah pengerahan massa yang melibatkan enam ormas dalam peristiwa bentrokan tersebut.
Surat tersebut merupakan deklarasi pembentukan aliansi masyarakat peduli massa rakyat Banten, yang ditandatangani oleh perwakilan pimpinan ormas cabang Kecamatan Pasar Kemis.
"Ini informasi yang kami peroleh dari saksi dan tersangka yang ditetapkan hari ini. Jadi, kami akan pendalaman lebih jauh terkait keterkaitan antara peristiwa bentrokan yang terjadi di Pasar Kutabumi," ucap dia.
Baca juga: Polisi Telah Indetifikasi Anggota Ormas yang Serang Lapak Pedagang Pasar Kutabumi
Salah satu pedagang perhiasan bernama Rina (54) mengungkapkan awal mula kronologi bentrokan antara pedagang dengan ormas tersebut.
Mulanya, ada informasi sekelompok ormas hendak membongkar lapak-lapak para pedagang.
"Memang awalnya ada informasi kalau ada ormas-ormas yang mau bongkar Pasar Kutabumi. Tapi kami enggak gubris karena dipikir itu hoaks," kata Rina (54) saat ditemui Kompas.com, Senin (25/9/2023).
Rupanya informasi itu benar adanya. Sekelompok orang tak dikenal itu tiba-tiba merangsek masuk ke pasar lalu meminta para pedagang untuk pindah ke tempat penampungan sementara.
Sebab, Pasar Kutabumi disebut-sebut hendak direvitalisasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang.
Baca juga: Selain Rusak Lapak di Pasar Kutabumi, Kelompok OTK Juga Jarah Dagangan Penjual
Hal itulah yang membuat para pedagang menolak sehingga berujung bentrok.
Rina menambahkan, bentrokan itu terjadi ketika para pedagang tengah bersiap-siap menutup tempat usahanya.
"Benar saja, tahu-tahu ada penyerangan dari ormas-ormas pas kami pada mau tutup. Mereka menyerang kami pakai sajam, palu bambu dan besi-besi," ucap Rina.
"Mereka meminta kami pindah ke TPS itu," tambah dia.
Peristiwa itu menyebabkan suasana pasar mencekam, terutama bagi pedagang dan pengunjung perempuan serta anak-anak.
Bentrokan itu sempat direkam warga dan viral di media sosial. Salah satunya akun Instagram @tangerang.terkini.
Dalam video itu memperlihatkan kelompok pedagang dan kelompok tak dikenal terlibat saring serang.
Ada yang mempersenjatai diri dengan bambu dan kayu. Ada pula yang melempari batu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.