JAKARTA, KOMPAS.com - Satgas Pengendalian Pencemaran Udara DKI Jakarta menjadikan wilayah Jakarta Timur target utama operasi pemantauan cerobong pabrik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto menjelaskan, hal tersebut karena Jakarta Timur berpotensi menjadi wilayah penghasil polusi terbesar di Ibu Kota.
"Karena wilayah tersebut memiliki banyak industri dan berpotensi menjadi salah satu penyumbang sumber emisi tidak bergerak di DKI Jakarta," ujar Asep dalam keterangannya, Rabu (27/9/2023).
Baca juga: Pemprov DKI: 79 Gedung Swasta Sudah Pasang Water Mist untuk Tekan Polusi
Dalam pelaksanaannya, operasi pemantauan cerobong digelar olah Satgas Pengendalian Pencemaran Udara bersama Polda Metro Jaya.
Salah satu lokasi yang kini tengah dipantau adalah pabrik pembuat pakan ternak, yakni PT CIF. Tim gabungan itu telah mendatangi lokasi pada Selasa (26/9/2023).
Namun, Asep belum menjelaskan secara detail temuan di lokasi dan apakah ada unsur pelanggaran oleh perusahaan.
"Tim Satgas terus mengawasi cerobong-cerobong industri yang berpotensi sebagai sumber pencemar udara di Jakarta," ucap Asep.
Asep sebelumnya mengatakan, Jakarta Timur menjadi wilayah penghasil polusi terbesar di Ibu Kota.
Baca juga: Kadis LH: Jakarta Timur Paling Banyak Hasilkan Polusi Udara
Berdasarkan hasil pantauan Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) milik DLH DKI Jakarta, indeks standar pencemar udara (ISPU) paling tinggi dibanding wilayah lain di Ibu Kota.
Merujuk pada situs IQAir, kualitas udara DKI Jakarta pada Rabu siang ini tergolong tidak sehat untuk kelompok sensitif.
Indeks kualitas udara di DKI Jakarta per pukul 11.00 WIB tercatat di angka 145. Jakarta berada di peringkat enam dalam urutan kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Untuk konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta pagi hari ini yakni PM 2.5, dengan nilai konsentrasi 53,6 mikrogram per meter kubik.
Konsentrasi tersebut 10,7 kali nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.