Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siang Kelam bagi Keluarga Muhidin, Kebakaran Warteg Merenggut Nyawa Anak, Melukai Menantu-Cucu...

Kompas.com - 29/09/2023, 06:34 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamis (28/9/2023) siang itu menjadi hari yang kelam bagi keluarga Muhidin (65).

Si jago merah melahap warteg milik mereka di wilayah Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat. Api juga merenggut nyawa anak kedua Muhidin dan kerabatnya.

Tiga anggota keluarga juga mengalami luka bakar cukup parah.

Dua korban tewas, tiga terluka

Korban tewas dalam kebakaran ini yakni dua wanita berinisial TR (31) dan P (21). TR merupakan anak Muhidin, sedangkan P adalah adik ipar TR alias adik sang suami.

Korban P saat itu tengah tertidur di lantai dua warteg, sedangkan TR berada di meja tempat melayani tamu.

"Korban TR berada di bawah, persis di meja keseharian yang bersangkutan memberikan pelayanan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin di tempat kejadian perkara (TKP).

"Kemudian, satu lagi di atas, di kamar. Posisinya sementara (diketahui) sedang tidur," sambung dia.

Baca juga: Cerita Iyus Selamatkan Anak Penjaga Warteg yang Kebakaran di Gambir: Dia Teriak Tolong, Punggungnya Terbakar

Sementara itu, tiga orang mengalami luka bakar, yakni suami TR yang berinisial S, anak TR dan S yang berinisial RF (7), dan seorang kerabat mereka berinisial D.

"Yang terkena luka bakar mantu, cucu, dan saudara (yang) lagi libur ke sini, main ke sini," kata Muhidin.

Muhidin pun hanya bisa pasrah atas musibah yang menimpa keluarganya.

"Saya merasanya bagaimana lagi. Namanya takdir. Orang lagi apes, mau bilang apa," tutur Muhidin.

Diduga karena kebocoran gas

Berdasarkan keterangan saksi, kebakaran diduga akibat kebocoran gas.

Saksi melihat TR dan suaminya tengah memasang tabung gas tiga kilogram.

"Informasi yang kami dapat, berawal saksi mendengar ada suara ledakan. Tadi kami lihat posisi (korban) persis seperti yang ditunjukkan saksi," tutur Komarudin.

"Inilah awal mula dari api yang membakar dua bangunan ini," sambung dia.

Baca juga: Pasrah Anaknya Tewas dalam Kebakaran Warteg di Gambir, Muhidin: Namanya Takdir…

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

15 Tempat Wisata di Puncak untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Megapolitan
Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Heru Budi Ajak Masyarakat untuk Cegah Banjir Bersama-sama

Megapolitan
Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Hadapi Musim Hujan, Heru Budi Periksa Kesiapan Rumah Pompa Waduk Pluit

Megapolitan
Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Kuasa Hukum Aiman Mengaku Tak Diberitahu Polisi soal Perubahan Aturan Penyelidikan Peserta Pemilu

Megapolitan
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Ciluar Bogor

Megapolitan
Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Aiman Berharap Tak Dapat Ancaman Usai Diperiksa soal Kasus Oknum Polisi Tak Netral

Megapolitan
Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto Meninggal Dunia

Megapolitan
Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Pelantikan Ketua KPK Sementara Dinilai Cacat Hukum

Megapolitan
Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Polisi Pastikan Tak Ada Intimidasi Terhadap Pentas Teater Butet Kartaredjasa

Megapolitan
Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Usai Bakar Istrinya Hidup-hidup, Jali Langsung Berdagang

Megapolitan
Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Diperiksa 5,5 Jam, Aiman Dicecar 60 Pertanyaan soal Pernyataan Oknum Polri Tak Netral di Pemilu 2024

Megapolitan
Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Antisipasi Banjir, Dinas Bina Marga DKI Sebar Petugas untuk Bersihkan Tali Air yang Tersumbat

Megapolitan
Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Kronologi Pembunuhan Wanita di Bogor oleh Pacarnya Sendiri

Megapolitan
BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

BPBD dan KPU DKI Bahas Strategi Penanganan 2.841 TPS Rawan Banjir

Megapolitan
Usai Bunuh Pacarnya di Bogor, Alung Ternyata Dibantu Temannya Saat 'Buang' Jasad Korban ke Ruko Kosong

Usai Bunuh Pacarnya di Bogor, Alung Ternyata Dibantu Temannya Saat "Buang" Jasad Korban ke Ruko Kosong

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com