JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran melanda Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Jakarta, di kawasan Kramat Pela, Jakarta Selatan, pada Jumat (29/9/2023).
Akibat kejadian itu, seorang sekuriti sekolah yakni Cecep Kohar (40) meninggal dunia saat berusaha memadam api yang diduga bersumber dari panel listrik.
Cecep meninggal karena diduga keracunan gas karbon karena alat pemadam api ringan atau APAR yang ia gunakan sudah kedaluwarsa.
Lurah Kramat Pela, Achmad Syarief, menjelaskan, kebakaran bermula ketika panel listrik gedung sekolah mengalami korsleting pada pukul 09.00 WIB
Percikan api kemudian muncul dan membesar diikuti dengan kepulan asap yang pekat. Cecep pun berupaya memadamkan api menggunakan APAR yang tersedia.
"Penyebab kebakaran diperkirakan bersumber dari hubungan arus pendek listrik panel listrik," ujar Syafrin dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (29/9/2023).
Baca juga: SMAN 6 Jakarta Terbakar, Api Berasal dari Panel Listrik
Bersamaan dengan itu, pihak sekolah langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran. Sekitar 15 menit kemudian, mobil pemadam kebakaran akhir tiba di lokasi.
“Sekitar pukul 09.20 WIB api berhasil dipadamkan,” kata Syarief.
Keracunan gas dari APAR
Seorang cleaning service bernama Jumiadi (60) menceritakan, Cecep sempat berjibaku memadamkan api selama kurang lebih 15 menit di dalam ruang panel listrik.
Setelah itu, Cecep pun keluar dari ruangan tersebut dan masih berinteraksi di luar. Tak lama kemudian, korban mendadak tumbang di area parkir sepeda motor.
"Langsung terjatuh dia. Gedebuk gitu bunyinya," kata Jumiadi.
Melihat Cecep yang tak berdaya, pihak sekolah langsung membawa Cecep ke Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk mendapat penanganan.
"Langsung dibawa ke rumah sakit, tapi nyawanya tak tertolong," imbuh dia.
Baca juga: Saksi Ceritakan Detik-detik Satpam SMAN 6 Jakarta Pingsan hingga Meninggal Keracunan Asap APAR
Dugaan sementara, Cecep meninggal dunia karena terlalu banyak menghirup gas karbon dari APAR saat memadamkan api di dalam ruang panel listrik.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.