JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang wanita berinisial NN (34) ditemukan tewas di rumahnya, di Kampung Rawabangkong, Desa Jatireja, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.
Kepala Seksi Humas Polres Metro Bekasi Kompol Hotma Sitompul menjelaskan, NN ditemukan tewas oleh ibunya, Dasem (66), pada Senin (25/9/2023) pagi.
"Sekitar pukul 05.30 WIB diketahui telah terjadi diduga peristiwa pembunuhan kepada korban yang berinisial NN," kata Hotma saat dikonfirmasi, Sabtu (30/9/2023).
Baca juga: Cerita Dasem Temukan Anaknya Meninggal dengan Bibir Tersayat...
Dasem mengatakan, dirinya menemukan sang anak tewas pada Senin pagi ketika hendak memulai aktivitas.
"Kejadiannya Senin (25/9/2023) pagi. Sekitar jam 05.00 WIB, saya bangun dan masak. Pas saya mau bangunin NN, ternyata sudah enggak ada," ungkap Dasem saat ditemui Kompas.com, Minggu (1/10/2023).
Adapun Dasem tinggal satu rumah bersama NN, suami NN berinisial UK, dan cucunya, BS (9). Biasanya, mereka tidur di satu ruangan yang sama.
Pada Minggu (24/9/2023) malam, Dasem beranjak tidur seperti biasa lantaran ia begitu lelah setelah bekerja di sawah sejak pukul 05.30-17.00 WIB.
Pada Senin pagi, sekitar pukul 05.00 WIB, Dasem bangun tidur. Kemudian, ia memasak dan bersiap berangkat ke sawah.
Namun, Dasem dibuat terkejut ketika ia hendak membangunkan NN untuk menyiapkan seragam sekolah dan uang jajan BS. Sebab, saat itu NN sudah tak bernyawa.
"Kejadian anak saya meninggal enggak tahu kapan. NN mau saya bangunin, ternyata sudah enggak ada. Saya nangis-nangis terus, teriak-teriak," kata Dasem.
Suara tangisan Dasem yang begitu kencang menarik perhatian para tetangga. Mereka berkunjung dan menanyakan apa yang sedang terjadi.
Baca juga: Seorang Wanita di Cikarang Diduga Tewas Dibunuh, Bibir Bawah Terluka
Sesaat kemudian, para tetangga melihat NN terkapar di atas kasur dengan kondisi yang memprihatinkan. Bibir bagian bawahnya sudah tidak ada sehingga gigi dan gusi bagian bawah NN terlihat.
"Sepenglihatan saya enggak ada luka selain di bibir itu," ucap dia.
Selanjutnya, warga yang sedang berada di rumah Dasem langsung menelepon polisi atas peristiwa tersebut.
Dasem mengungkapkan, menantunya sempat menghilang saat ia menemukan NN tewas pada Senin pagi.
Padahal, keluarganya masih berkumpul dan makan bersama-sama pada malam sebelum NN ditemukan tewas.
Karena itu, Dasem sempat meminta tolong kepada para tetangga untuk mencari UK saat NN ditemukan meninggal.
Saat itu, Dasem masih mengira UK tengah pergi memulung. Biasanya UK pergi memulung setiap pukul 04.30 WIB sampai pukul 07.00-08.00 WIB.
Baca juga: Teriakan Dasem Saat Temukan Anaknya Tewas dengan Bibir Tersayat di Cikarang
Namun, Dasem mendapat kabar bahwa UK sudah pergi dari rumah sejak sekitar pukul 03.00 WIB.
"Sekitar jam 03.00 WIB sudah pergi karena ada tetangga yang lihat dia pergi. Kirain pas NN enggak ada, pada ngira UK pergi mulung. Enggak tahunya enggak pulang sampai tiga hari. Hari ketiga baru pulang," Dasem berujar.
Pada Rabu (27/9/2023) siang, rumah Dasem sedang diramaikan beberapa tetangga dan sanak saudara.
Kemudian, mereka dikejutkan oleh kehadiran UK yang pulang membawa tentengan berupa beras, tiga ikat petai, keripik singkong, dan ikan asin.
Saat itu, UK mengatakan bahwa dirinya menghilang sejak Senin karena pulang ke rumah orangtuanya di Sumedang, Jawa Barat. Ia mengaku sekadar ingin bertemu dengan orangtuanya.
Awalnya, UK berlagak tidak tahu tentang kematian NN. Ia pura-pura bertanya tentang apa yang terjadi saat rumahnya ramai orang melayat.
"Pura-pura nanya NN ke mana. Pura-pura enggak tahu kejadiannya biar enggak dicurigai, padahal mah orang-orang sini sudah pada curiga sejak dia hilang dari sini," ungkap Dasem.
Baca juga: Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Suami Telah Mengaku Membunuh ke Ibu Korban
"Saya bilang, 'Perbuatan elu!' Saya ngomong begini sambil nangis. Saya seterusnya nangis terus, enggak bisa ngomong apa-apa," sambung dia.
Setelah UK pulang, para pengurus RT dan RW dipanggil ke rumah Dasem. Mereka langsung mendesak UK untuk menceritakan kejadian yang sebenarnya.
Setelah beberapa saat, UK akhirnya mengakui perbuatannya dan tak mengelak.
"Dia langsung ngaku sendiri tanpa ngelak. Bilang, 'Memang saya yang sayat bibir NN'. Setelah ngaku, ditanya sebabnya apa kok sampai tega kayak begitu, katanya karena minta uang enggak dikasih. Dia kesal," jelas Dasem.
"Penghasilan dia memang dipegang NN dan diatur juga supaya enggak boros. Dia ngaku minta uang untuk ke rumah orangtuanya, butuh ongkos, cuma enggak tahu alasannya ini benar atau enggak," imbuh dia.
Dasem mengatakan, UK membunuh NN menggunakan cutter (alat pemotong) yang berkarat.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Wanita di Cikarang, Suami Akui Sayat Bibirnya
Pelaku membunuh korban lalu menyayat bibir bagian bawahnya.
"Cutter yang dipakai cutter jelek yang sudah berkarat. Dia bilang sendiri, ngaku sendiri (telah membunuh NN)," ujar Dasem.
Tidak hanya itu, UK juga memberi tahu bahwa ia telah membuang potongan bibir bawah NN ke belakang rumah.
Namun, potongan bibir bawah korban tidak ditemukan saat dicari. Dia pun menduga bagian tubuh tersebut dimakan hewan.
"Setelah ngaku, dia nunjukin cutter-nya. Ditaruh di atas pintu," ungkap Dasem.
Sebelumnya, kata Dasem, banyak orang yang menyisir rumahnya untuk mencari senjata tajam (sajam) yang diduga digunakan untuk menyayat bibir NN, tetapi hasilnya nihil.
Mereka sempat putus asa karena mengira pelaku telah membuang senjata tajam itu ke tempat lain.
"Tahunya (cutter) ditaruh di atas pintu, dan ketemu. Dia juga yang ambil cutter-nya, orang-orang pada takut ambil dari atas pintu, takut kena sidik jari dan ikut bermasalah," jelas Dasem.
Baca juga: Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Ibunda Kenang Anaknya yang Pendiam dan Banyak Teman
UK pun langsung digiring ke kantor polisi. Di sana, ia mengakui perbuatannya dan kini mendekam di penjara.
Dasem merasa lega karena UK mengakui perbuatannya dan sudah ditangkap polisi.
Ia pun mulai tenang lantaran sudah tahu pelaku, motif, dan bagaimana sang anak meninggal dunia.
"Cuma belum tahu berapa lama dia dipenjara, yang penting sekarang kami sudah merasa bebas," ungkap dia.
"Perasaan sedih mah ada, anak perempuan yang saya besarkan digituin sama suaminya. Mungkin rasa sedihnya enggak bakal pernah hilang, bakal masih ada perasaan nyelekit di hati," ujar Dasem.
Lebih lanjut, Dasem mengatakan bahwa jenazah NN sudah dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) di Kampung Rawabangkong setelah korban dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi.
(Tim Redaksi: Nabilla Ramadhian, Bagus Santosa)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.