Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah yang Dianiaya Teman di Rental PS Disebut Kerap Dipukuli Pelaku

Kompas.com - 02/10/2023, 21:47 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - S (30), ibunda bocah laki-laki berinsial MRM (8), menyebut putranya kerap dipukuli sebelum akhirnya dianiaya teman sepermainan.

Korban dianiaya pelaku berinisal RM (10) di rental Playstation (PS) kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (24/9/2023).

S mengatakan, kepala MRM pernah dijitak RM di depan matanya.

"Anak saya main handphone, anak yang gebukin kemarin sama anak saya enggak dikasih main handphone. Di depan saya saja dia berani jitak, jitaknya kenceng banget," ujar S saat ditemui Kompas.com di kediamannya, Senin (2/10/2023).

Kala itu, ia hanya memperingatkan RM. S juga memaklumi tingkah pelaku yang menurutnya masih bisa diwajarkan sebagai anak-anak. Aksi pemukulan rupanya terus berlanjut karena korban dan pelaku sering bertengkar.

Baca juga: Bocah Dianiaya Teman di Rental PS, Ibu Korban Tahu dari Status WhatsApp

"Saya sudah sering melihat kejadian dia sering digebukin sama R, sering berantem. Tahu-tahu dia pulang menangis. Saya tanya, ‘Diapain?'. Kata dia ditonjok perutnya," ungkap S.

Korban, lanjut S, jarang pula bercerita usai dipukul pelaku sampai pada akhirnya MRM dianiaya dengan cara ditendang hingga diinjak RM.

Adapun permasalahan ini bermula ketika korban dan pelaku bermain di rental PS dengan taruhan yang kalah boleh dijitak.

Korban lantas meminta orang lain untuk memainkan perannya dalam game. Lantaran MRM menang, dia boleh menjitak pelaku.

"Kirain pelaku mau ngapain, ternyata berdiri habis itu dia tonjok sampai terlihat di video aslinya itu," ungkap S.

Baca juga: Polisi Periksa Tujuh Saksi terkait Kasus Bocah Dianiaya Teman di Rental PS

Ibu dari dua anak ini mengaku baru mengetahui perundungan itu dari status WhatsApp tetangganya. Sebab, MRM tak mengungkapkan tindak penganiayaan yang dialaminya.

Ayah korban langsung naik pitam mengetahui anaknya dianiaya. Orangtua korban lantas mendatangi rental PS untuk mengetahui kejadian yang sesungguhnya.

Mereka mempertanyakan mengapa tidak ada yang memisahkan perkelahian tersebut.

"Yang punya rental PS, dia enggak tidur. Dia cuma duduk saja rebahan, alasannya (tidak memisahkan) karena dia tidur," imbuhnya.

Keesokan harinya, S melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Jakarta Barat setelah berdiskusi dengan pengurus RT dan RW. Ia menyebut, tak ada memar yang dialami korban. Akan tetapi, MRM kerap mengeluh sakit di tubuhnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Pegawai Minimarket di Depok Curi Uang Rp 43 Juta untuk Judi Online

Megapolitan
Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Soal Arah Politik PA 212 di Pilpres 2024, Novel Bamukmin: Ada Hasil Ijtima Ulama, Sudah Jelas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Komplotan Pencuri Ketahuan Colong Besi Rel Kereta Bekas di Palmerah

Megapolitan
Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Kronologi Begal Lukai Pemuda yang Motornya Mogok, Berujung Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Pengurus Masjid di Tanjung Priok Pastikan Seleksi Calon Relawan Sebelum Diberangkatkan ke Palestina

Megapolitan
Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Pria Hendak Masturbasi di Transjakarta Tak Dilaporkan karena Diduga Berkebutuhan Khusus

Megapolitan
Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Lapak di Duren Sawit Terbakar, Diduga akibat Pembakaran Barang Bekas

Megapolitan
Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Bandit yang Lukai Pengendara Motor di Bekasi Ditangkap Orangtua Korban

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Hendak Masturbasi di Bus Transjakarta

Seorang Pria Diduga Hendak Masturbasi di Bus Transjakarta

Megapolitan
Tidak Undang Capres-Cawapres ke Munajat 212, Novel Bamukmin: Kami Tidak Ingin Dicampurkan Urusan Politik

Tidak Undang Capres-Cawapres ke Munajat 212, Novel Bamukmin: Kami Tidak Ingin Dicampurkan Urusan Politik

Megapolitan
Todong dan Lukai Pengendara Motor di Bekasi, Seorang Bandit Ditangkap Warga

Todong dan Lukai Pengendara Motor di Bekasi, Seorang Bandit Ditangkap Warga

Megapolitan
Aksi Munajat Kubro 212 Selesai, Massa Tinggalkan Area Monas

Aksi Munajat Kubro 212 Selesai, Massa Tinggalkan Area Monas

Megapolitan
Cerita Asep Berangkat dari Cirebon demi Hadiri Munajat 212 di Monas

Cerita Asep Berangkat dari Cirebon demi Hadiri Munajat 212 di Monas

Megapolitan
Kesaksian Kerabat Perempuan yang Gantung Diri di Cipinang: Korban Sempat Main HP Sebelum Tewas

Kesaksian Kerabat Perempuan yang Gantung Diri di Cipinang: Korban Sempat Main HP Sebelum Tewas

Megapolitan
Pesan Rizieq Shihab: Pemilu 2024 Wajib Digelar Jujur, Adil, dan Damai Sesuai Amanat Konstitusi

Pesan Rizieq Shihab: Pemilu 2024 Wajib Digelar Jujur, Adil, dan Damai Sesuai Amanat Konstitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com