Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LRT Jabodebek yang Berkali-kali Gangguan Selama Sebulan Beroperasi

Kompas.com - 04/10/2023, 09:06 WIB
Xena Olivia,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Moda transportasi baru lintas raya terpadu (LRT) Jabodebek telah beroperasi selama sebulan terakhir.

Sayangnya, perjalanan penumpang belum sepenuhnya menyenangkan.

Sebab, kerap kali terjadi sejumlah gangguan yang mengharuskan seluruh penumpang turun dari kereta sehingga menyebabkan keterlambatan dan penumpukan di stasiun.

Teranyar, gangguan sarana di antara Stasiun Cawang dan Stasiun Taman Mini Indonesia menyebabkan adanya keterlambatan di LRT Jabodebek relasi Dukuh Atas-Harjamukti, Selasa (3/10/2023).

Informasi itu awalnya ramai beredar di sosial media, salah satunya diunggah di Instagram @infocibubur_. Berdasarkan video, penumpang tampak memenuhi peron stasiun.

“Menurut info sudah sejam lebih kereta tidak jalan,” keterangan pada video tersebut.

Baca juga: Ada Gangguan Kereta di LRT Antara Stasiun Cawang dan TMII, Perjalanan Sempat Terlambat

Manajer Public Relations LRT Jabodebek Kuswardojo membenarkan informasi itu.

"Betul, sore ini telah terjadi gangguan sarana di antara Stasiun Cawang dan Taman Mini yang mengakibatkan sejumlah perjalanan mengalami keterlambatan,” kata Manajer Humas LRT Kuswardoyo saat dihubungi, Selasa malam.

 

Dia mengatakan, gangguan itu menyebabkan adanya penumpukan penumpang.

“Terdapat penumpukan penumpang di sejumlah stasiun, yaitu Dukuh Atas, Cawang, dan Harjamukti,” ujar Kuswardojo saat dihubungi, Selasa.

Atas gangguan itu, kereta yang mengalami gangguan sempat didorong menuju Stasiun TMII. Namun, tak lama kemudian, kereta telah kembali beroperasi.

“Saat ini sudah beroperasi kembali,” tutur Kuswardoyo.

Pintu Rusak dan Listrik Mati

Sebelumnya, gangguan juga pernah terjadi pada hari ketiga beroperasi, Rabu (30/8/2023).

Gangguan ini terjadi sebanyak dua kali di Stasiun Cikunir 1 dan Stasiun Halim pada dua rangkaian kereta yang berbeda.

Kuswardojo mengatakan, gangguan di Stasiun Cikunir 1 terjadi sekitar pukul 08.00 WIB.

Kereta tanpa masinis itu harus terhenti di Stasiun Cikunir 1, setelah berangkat dari Stasiun Jatimulya Bekasi, lantaran masalah pintu pada LRT.

"Sekitar jam 08.00 WIB, LRT yang berangkat dari Jatimulya itu menuju Dukuh Atas berhenti di Stasiun Cikunir 1. Pada saat itu terjadi gangguan pada pintu kereta," kata Kuswardoyo saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (30/8/2023)

Baca juga: Tarif Promo LRT Jabodebek Berakhir, Penumpang: Mulai Terasa Beratnya

Kata dia, saat itu pintu kereta yang otomatis mengalami gangguan buka tutup.

"Ketika terjadi gangguan pada pintu kereta maka otomatis kereta tidak akan bisa beroperasi karena sudah diatur by sistem semuanya ya," terang dia.

Imbasnya, kereta pun terhenti di Stasiun Cikunir 1, dan penumpang harus dialihkan ke rangkaian kereta lain.

Gangguan terjadi pada rangkaian kereta lain saat memasuki Stasiun LRT Halim, Jakarta Timur. Pendingin ruangan dan lampu kereta padam.

Menurut Kuswardoyo, insiden tersebut disebabkan oleh gangguan pada pembangkit listrik LRT atau TPSS (Traction Power Supply Substantiation), yang mengakibatkan matinya aliran listrik dan mengganggu operasional LRT.

"Jadi kalau di Halim itu terjadi gangguan pada pembangkit listriknya, TPSS yang ada. Jadi terjadi gangguan sehingga TPSS-nya drop," papar dia.

Ditargetkan rampung akhir Oktober

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan penanganan gangguan-gangguan yang terjadi pada LRT Jabodebek akan selesai paling lambat akhir Oktober 2023.

Sejak diresmikan, para stakeholder terus mengevaluasi operasional LRT Jabodebek.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, setidaknya ada empat gangguan utama yang telah diterima laporannya oleh Kemenhub, yaitu terkait pintu kereta, layar informasi penumpang, kelistrikan, dan sistem operasi.

Baca juga: Tarif LRT Jabodebek Mulai 1 Oktober 2023: Rp 3.000 hingga Rp 20.000

Saat ini keempat gangguan tersebut tengah ditangani oleh PT INKA, Divisi LRT Jabodebek dari PT KAI, serta stakeholder terkait.

"Ditargetkan (penanganannya) selesai awal September hingga akhir Oktober," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (8/9/2023).

Adita menjelaskan, saat ini proses tindak lanjut oleh stakeholder terkait masih terus berlangsung di bawah pengawasan langsung dari Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Megapolitan
Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com