JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Johnny Simanjuntak mengungkap profesi para orangtua dari pelajar swasta yang ijazahnya ditahan sekolah karena menunggak biaya pendidikan.
"Nah (siswa) di swasta, (orangtuanya) ada penjual nasi uduk dan ada sopir ojol," ujar Johnny saat dihubungi, Rabu (4/10/2023).
Johnny mengatakan, ekonomi para orangtua pelajar tersebut terpuruk akibat pandemi Covid-19 melanda di Ibu Kota pada 2020. Oleh sebab itu, para wali murid itu tak mempu membayar biaya sekolah anak-anaknya.
Baca juga: Heru Budi Telusuri Laporan Ijazah Pelajar Sekolah Swasta Ditahan karena Biaya
"Kemarin banyak kena PHK karena Covid. Tidak mampu membayar uang sekolah, uang pembangunan, lalu ditahan ijazah. Adil tidak tuh?" kata Johnny.
Jhonny menambahkan, persoalan ijazah pelajar ditahan pihak sekolah saat ini baru ditemukan di lingkungan pendidikan swasta.
Permasalah ini diyakini tak terjadi di sekolah negeri yang mendapatkan subsidi pendidikan dari pemerintah.
"Sekolah negeri tidak ada, kalau negeri mah gratis," ucap Johnny.
Baca juga: 165 Ijazah Pelajar di Koja Ditahan karena Tunggakan Biaya Sekolah, Nilainya Capai Rp 18 Juta
Johnny sebelumnya mengungkapkan, ada 165 ijazah pelajar swasta yang ditahan karena terbentur biaya sekolah.
Jumlah itu diketahui hanya berada di wilayah daerah pemilihannya (dapil) kawasan Koja, Jakarta Utara.
"Ada 165 ijazah yang diadukan kepada saya. Nilainya (tunggakan) hampir Rp 18 juta," ujar Johnny.
Ia pun merinci bahwa penahanan ijazah pelajar sekolah swasta tersebar di beberapa wilayah Jakarta.
Namun yang diketahui Johnny yakni SMK Ar-Raudhah, Strada, SMK Cikini dan SMK Walang di Koja, Jakarta Utara.
Hal itu diketahui anggota Fraksi PDI Perjuangan ini saat reses yang dilakukan di dapil itu.
"Ini masalah di seluruh DKI. Tapi Ini kan diketahui karena kebetulan itu dapil saya," kata Johnny.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.