Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permukiman di Cakung Kini Rawan Jambret, Korbannya Bocah dan Emak-emak

Kompas.com - 11/10/2023, 08:50 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rawan jambret, demikian Samhaji (40) menggambarkan kondisi terkini lingkungan tempat tinggalnya di Jalan Usama RT 012/RW 07, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.

Samhaji tak asal menyebut rawan jambret. Sebab, anaknya yang berinisial M (5), menjadi korban penjambretan pada Senin (9/10/2023) malam.

"Saya 15 tahun tinggal di sini. Enggak pernah ada kejadian penjambretan, baru sebulanan ini, sepanjang Oktober ini," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (10/10/2023).

Ia mengungkapkan bahwa sepanjang Oktober, sudah ada enam kasus penjambretan.

Baca juga: Sedang Asyik Bermain, Bocah 5 Tahun di Cakung Jadi Korban Penjambretan

Menurut Samhaji, bocah dan ibu-ibu menjadi korban yang disasar jambret. Barang yang dijambret biasanya yang sedang dipakai atau digunakan oleh para korban.

"Penjambretan kalung emas, HP juga. Cuma kejadian kebanyakan (perhiasan) emas," ujar Samhaji.

Umumnya, penjambretan terjadi pada malam hari. Namun, penjambretan di Jalan Usama justru sering terjadi pada siang dan sore hari. Bahkan, suatu kali pernah ada yang kejambretan di pagi hari.

Samhaji mengatakan bahwa pelakunya diduga orang yang sama.

Baca juga: Penjambret Kalung Emas Bocah 5 Tahun di Cakung Sudah Sering Beraksi

Sebab, para korban mengenali jenis motor yang digunakan pelaku saat menjambret kalung milik M.

Samhaji langsung memeriksa rekaman CCTV setelah penjambretan terhadap M terjadi. Sebab, anaknya yang kala itu sedang bermain dengan temannya langsung berteriak dan menangis.

Tangisan itu membuat sang ibunda dan para tetangga keluar. Rupanya, kalung emas milik M dirampas laki-laki tak dikenal.

Guna meningkatkan kewaspadaan warga setempat, Samhaji langsung mengambil rekaman CCTV dan menyebarkannya.

Baca juga: Sebelum Jambret iPhone 13 di Jaksel, Pelaku Sudah Beberapa Kali Curi Ponsel

Rupanya, pelaku yang terekam sedang mengendarai motor matik berwarna putih tanpa pelat nomor itu dikenali sejumlah warga.

"Motornya Mio J juga, enggak ada pelat nomornya. Banyak yang bilang sama (dengan pelaku penjambretan para korban)," ungkap Samhaji.

Imbas maraknya aksi penjambretan, warga merasa khawatir. Anak-anak juga takut bermain meskipun lokasi bermain berada di depan rumah mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Megapolitan
Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Bakal Pertimbangkan Marshel Widianto Maju Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Kekerasan Seksual terhadap Anak Naik 60 Persen, KPAI Ungkap Penyebabnya

Megapolitan
Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Gerindra Kantongi 7 Nama Kader Internal untuk Pilkada Tangsel, Tak Ada Komika Marshel Widianto

Megapolitan
Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Kaesang Dinilai Tak Cocok Jadi Cawalkot Bekasi karena Tak Lahir dan Besar di Bekasi

Megapolitan
Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Gerindra Pastikan Bakal Usung Kader Internal pada Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Diisukan Maju Cawalkot Bekasi, Kaesang Disebut Butuh Panggung Politik buat Dongkrak Popularitas

Megapolitan
Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Zoe Levana Terjebak 4 Jam di Jalur Transjakarta, Bisa Keluar Setelah Bus Penuh Penumpang lalu Jalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com