Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putar Otak Pedagang Warteg di Tengah Harga Beras yang Sedang Tinggi-tingginya

Kompas.com - 12/10/2023, 09:33 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga beras di sejumlah wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mengalami kenaikan beberapa waktu terakhir ini.

Hal ini membuat pedagang warung Tegal (warteg) harus putar otak menjual makanannya kepada pelanggan. Mereka dilema karena jika mengambil keputusan yang salah bisa kehilangan pembeli.

Berdasarkan data Informasi Pangan Jakarta, harga beras dengan kualitas medium terus naik sejak pertengahan September lalu.

Baca juga: Pedagang di Pasar Rawa Budak Pesimistis Harga Beras Tidak Kembali ke Semula

Kini harga beras tersebut rata-rata sudah mencapai Rp 12.526 per kilogram (kg). Padahal, pada Agustus lalu harga beras medium pernah Rp10.703 per kg.

Putar otak

Dalam situasi ini, Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan, pedagang pun mau tak mau menyesuaikan harga per porsi untuk menyiasati kenaikan harga beras.

"Warteg mungkin perlu menyesuaikan harga menu mereka untuk mencerminkan kenaikan harga beras," ucap Mukroni kepada Kompa.com, Rabu (11/10/2023).

"Ini bisa berarti menaikkan harga makanan yang menggunakan beras sebagai bahan utama," tutur Mukroni melanjutkan.

Baca juga: Harga Beras Melonjak, Pedagang Warteg Bakal Kurangi Porsi Nasi ke Pelanggan

Untuk itu, Mukroni berujar, pedagang warteg mau tak mau juga harus berkomunikasi dengan pelanggan tentang perubahan harga dan pilihan menu yang tersedia.

Selain naikkan harga, pedagang warteg terpaksa mengurangi porsi makanan ke pelanggan.

"Untuk tetap menjaga daya saing harga, warteg mungkin akan mengurangi porsi atau jumlah bahan beras yang digunakan dalam hidangan mereka," kata Mukroni.

Cari alternatif

Di sisi lain, Mukroni berujar, pedagang warteg juga berupaya mencari sumber beras dengan harga yang lebih terjangkau.

"Beberapa warteg bisa mencari sumber beras yang lebih terjangkau atau berkolaborasi dengan pemasok untuk mendapatkan harga yang lebih baik," ucap dia.

Baca juga: Pedagang di Pasar Rawa Badak Sebut Beras yang Harganya Melonjak Berkualitas Rendah

Dalam hal ini, pedagang bisa berkolaborasi dengan pemasok lokal. Menurut dia, hubungan yang baik dengan pemasok lokal bisa membantu mendapatkan beras dengan harga yang lebih baik.

Menurut Mukroni, pedagang juga berupaya menggunakan beras yang lebih efisien dalam setiap hidangan. Tujuannya, kata dia, agar mereka bisa membantu mengurangi dampak kenaikan harga.

"Misalnya, mengukur porsi beras dengan lebih teliti dan meminimalkan pemborosan," kata Mukroni.

Halaman:


Terkini Lainnya

PKS Dinilai Sulit 'Move On' dari Anies Baswedan

PKS Dinilai Sulit "Move On" dari Anies Baswedan

Megapolitan
4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Megapolitan
Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube Rugi Rp 800 Juta

[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube Rugi Rp 800 Juta

Megapolitan
Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com