JAKARTA, KOMPAS.com - Ajudan atau aide-de-camp (ADC) Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, Kevin Egananta, memenuhi panggilan polisi hari ini, Jumat (13/10/2023).
Pantauan Kompas.com di lokasi, Kevin datang ke Mapolda Metro Jaya sekitar pukul 11.18 WIB.
Dia datang ke Mapolda Metro dalam rangka diperiksa terkait dugaan pemerasan yang dilakukan pimpinan KPK terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Mulanya Kevin mendatangi Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya untuk mengambil sebuah lanyard.
Baca juga: Mencuatnya Desas-desus Penggeledahan Rumah Firli Bahuri, Buntut Dugaan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo
Tak berselang lama, dia keluar dan berjalan ke arah Gedung Promoter didampingi oleh dua orang.
Satu orang berjaga di depan untuk menghalau awak media yang merekam dan satu orang lagi berjaga di belakang Kevin.
Kevin tak berbicara saat berjalan dari Gedung Ditreskrimsus ke Gedung Promoter Polda Metro.
Dia hanya diam seribu bahasa saat wartawan melontarkan sejumlah pertanyaan. Dia juga berlari kecil untuk menghindari awak media yang terus melontarkan pertanyaan.
Baca juga: Bantah Penggeledahan Rumah Firli Bahuri, Ketua RW Sebut Setiap Hari Ada Penjagaan Ketat
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak menyebut Kevin Egananta seharusnya diperiksa dua hari lalu.
Namun, ajudan Firli tidak bisa hadir dan memohon pemeriksaan diundur.
"ADC Ketua KPK sebenarnya sudah dijadwalkan pemeriksaannya pada Rabu, 11 Oktober 2023 sebagaimana surat panggilan yang dilayangkan kepada yang bersangkutan," ujar Ade Safri, Kamis (12/10/2023).
Untuk diketahui, Polda Metro Jaya saat ini tengah mengusut dugaan pemerasan Syahrul Yasin Limpo oleh pimpinan KPK.
Polda Metro Jaya juga telah memeriksa Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar sebagai saksi.
Baca juga: Kasus Dugaan Pemerasan SYL, Kapolrestabes Semarang Diperiksa 7 Jam di Polda Metro Jaya
Dalam menangani kasus ini, Polda Metro Jaya juga menyelidiki pertemuan Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo di lapangan badminton yang fotonya beredar luas di internet.
Sementara itu, Firli mengaku bertemu dengan Syahrul di lapangan badminton sebelum KPK memulai penyelidikan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Firli mengaku bertemu Syahrul Yasin Limpo pada 2 Maret 2022 di tempat terbuka dan disaksikan banyak orang.
Menurut Firli, dugaan rasuah di Kementan baru naik ke tahap penyelidikan sekitar Januari 2023.
"Maka dalam waktu tersebut (2 Maret 2022), status saudara Syahrul Yasin Limpo bukan tersangka, terdakwa, terpidana, ataupun pihak yang berperkara di KPK," ujar Firli dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/10/2023).
Baca juga: Syahrul Limpo Ditangkap KPK, Nasdem Desak Polri Usut Dugaan Pemerasan Firli Bahuri
Firli juga membantah tudingan pemerasan dan penerimaan uang dalam jumlah miliaran rupiah dari Syahrul Yasin Limpo.
Menurut Firli, persoalan dugaan pemerasan yang saat ini mengarah ke pimpinan KPK merupakan bentuk serangan balik para koruptor.
"Sangat mungkin saat ini para koruptor bersatu melakukan serangan, apa yang kita kenal dengan istilah when the corruptor strike back," kata Firli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.