Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus Warung Pinggir Rel Tambora Jual Kopi Sambil Bisnis Prostitusi

Kompas.com - 16/10/2023, 17:49 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bangunan liar di pinggir rel kereta api disulap menjadi warung kopi, yang rupanya juga digunakan untuk tempat prostitusi.

Lapak semipermanen ini berdiri di Jalan Bandengan Utara 3, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.

Salah satu warga bernama Nina (43) mengatakan, bisnis haram itu telah ada sejak puluhan tahun lalu.

“Saya di sini saja sudah 20 tahun. Itu (tempat prostitusi) sudah ada. Di sini warung saja jual kopi, tetapi dijadikan tempat buat prostitusi,” ujar Nina saat ditemui di lokasi, Senin (16/10/2023).

Baca juga: Jadi Tempat Prostitusi, Puluhan Bangunan Liar di Tambora Dihancurkan

Adapun posisi lapak berseberangan dengan Gang Royal di Jakarta Utara, yang merupakan tempat lokalisasi. Lapak-lapak semipermanen tersebut berdekatan dengan permukiman.

Alhasil, sebagai orangtua Nina juga khawatir dengan pergaulan anak-anaknya.

“Kalau dibilang mengganggu, sangat mengganggu karena kami ada anak. Otomatis dari lingkungan, was-was ya itu sudah pasti ada,” jelas Nina.

“Cuman mau bagaimana lagi, kami sebagai warga mau bagaimana,” sambung dia.

Sepengetahuannya, para pekerja seks komersial (PSK) di sana merupakan perantau. Mereka biasanya menempati rumah kos yang telah disediakan sang muncikari.

“PSK biasanya orang-orang daerah, orang sini enggak ada. Sekarang dari mana-mana Bandung, Sukabumi, Lampung,” tutur dia.

Baca juga: Tempat Prostitusi Pinggir Rel di Tambora Dikamuflase Jadi Warung Remang-remang

Nina mengakui, pembongkaran tempat prostitusi di pinggir rel kereta api ini sering kali dilakukan.

Namun, layaknya penyakit yang terus kambuh, lapak-lapak itu kembali berdiri di atas lahan milik PT KAI.

“Pembongkaran bukan sekali ini saja, sering. Tetapi warung ada lagi, ada lagi,” imbuhnya.

Sementara itu, petugas gabungan membongkar 35 bangunan liar di pinggir rel Tambora sejak Senin pagi.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat Agus Irwanto menjelaskan, pembongkaran dilakukan setelah adanya aduan masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com